CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8, Hasrat-Bispak03 Tiba-tiba saya jadi ingin mengetahui apa yang berlangsung padaku barusan saat lagi saya semaput. Karenanya saya ambil smartphoneku, serta mengontak telpon rumahku.

"Mbak Ika ya?", tanyaku waktu saya dengar nada Sulikah.

"Iya non, saya", jawab Sulikah.

"Tolong panggilin Wawan atau Suwito, atau pak Bijaksanain pun bisa", kataku perlahan.

"Iya non…", Sulikah menyepakati, dan kudengar suara gagang telpon yang dimasukkan.

Tidak lama saya tunggu, serta selesai saya dengar nada Wawan, saya selekasnya bertanya iktikadku.

"Wan, barusan saya kamu apain saja waktu saya tidak sadarkan diri?", tanyaku ketus.

"Eh… itu non… saya…", Wawan tergagap dengar pertanyaanku.

Saya diam menanti Wawan memperjelas tindakannya.

"Barusan non tiba-tiba tak sadar diri. Saya dan segalanya sampai terkejut non, terus kami seluruh coba bangunin non Eliza, namun hingga sekitaran sepuluh menit juga non selalu gak sadar", kata Wawan.

"Eh, sepuluh menit… memang saya itu kalian apain saja?", tanyaku ingin mengetahui.

"Ya, jujur saja awalannya saya dan yang lainnya menerka non pura pura. Saya coba mengiliki pinggang non, tetapi non diam saja. Selalu saya celupin jemari saya ke memek non, tetapi non masih tidak sadar, jadi Suwito dan Bijaksanain pula saya suruh tolong bangunin non. Terus mereka ngeremasin susu non Eliza. Sampai memeknya non itu saya aduk aduk gunakan dua jemari, namun sia-sia saja…", narasi Wawan panjang lebar.

"Dasar kurang ajar. Sudah ketahui saya tidak sadarkan diri, justru diedel edel seperi itu. Terus seselanjutnya bagaimana ceritanya sampai Cie Natalia tiba?", dengan sedikit dongkol saya kembali bertanya kelanjutan peristiwanya, tapi saat ini saya malahan terangsang memikirkan kelakuan mereka bertiga itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8

"Yah non… barusan saja saya was-was review non tidak sadar. Bila tahu non gak apa apa dan nanti akan sadar kembali, ya saya terusin saja main sama non sampai senang. Belumlah lagi Suwito dan Bijaksanain yang ngomel gak sempat bisa sisi, saat ini mereka …", kata Wawan yang saat ini justru dapat bisanya lagi menceritakan sekalian bersungut-sungut.

Namun hatiku lebih tersengat dengar narasi Wawan. Napasku sedikit mengincar memikirkan mereka bertiga yang jadi repot menjarah badanku tanpa ada peduli kalau nona majikan mereka ini sedang jatuh semaput.

Pikiranku sedikit melayang-layang, serta saya akan meraba atau membelai wilayah selangkanganku sendiri saat klakson mobil berada di belakang menyadarkanku dan membuatku kaget 1/2 mati. Karena itu saya melesatkan mobilku serta menyisih sesaat, sebab saya cemas pikiranku kembali kacau balau sewaktu dengar kelanjutan narasi Wawan.

Untung saja nyatanya barusan saya tengah stop di lampu merah di saat saya tergoda kalimat Wawan barusan. Dan yang lebih bernilai, untung saja barusan itu saya gak hingga sampai terburu bermasturbasi di muka umum.

Saya tidak berani memikirkan peluang terdapatnya orang yang melihatku waktu saya lakukan perbuatan segila itu, yang mungkin memberi peluang ke orang itu buat memperbanyak penderitaan dalam hidupku. Sudah banyak pejantan dalam hidupku yang memperbudak diriku ini.

"Heh… kurang ajar! Udah telah! Tak boleh menyimpang terus! Diberikan pertanyaan masalah Cie Natalia kok…", dengan sedikit menyentak buat menyingkirkan hasrat birahi yang menghinggapiku, saya minta Wawan meneruskan ceritanya selesai kupastikan status mobilku aman ditepi jalan ini.

"Nach kami jadi semakin kebingungan, pengen membawa non ke dokter, kami takut diberikan pertanyaan tanyain, lagian kami kan tidak mempunyai duwit non. Lagi kebenaran non Natalia telpon, nanyain non. Kami katakan saja non Eliza kembali sakit, dan saat ini kembali tidur.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Terus non Natalia katakan kembali perjalanan ke rumah non Eliza . Maka kami membawa non ke kamar non, serta setelah Sulikah menggunakankan pakaian tidur non, kami baringkan non di tempat tidur, lalu menunggu non Natalia tiba. Demikian ceritanya non", kata Wawan.

Saya diam dengar kalimat mereka. Untung saja mereka memanfaatkankan pakaian tidurku barusan, jadi saya tidak sampai ditemui pada kondisi telanjang bundar oleh Cie Natalia.

Serta lantaran saya sudah tahu terkait semuanya yang ingin kuketahui, karena itu saya memutuskan buat tutup telpon.

"Ya udah kalaupun begitu. Ini hari saya tidak pulang, jadi tidak penting ditunggu-tungguin. Sudah dahulu Wan…", kataku dan saya bakal menekan tombol end call saat kudengar suara Wawan panggil manggilku.

"Manalagi sich Wan?", tanyaku ketus.

"Non, kapan pulang? Rindu sama memek non…", kata Wawan.

"Edan!", saya menghardik dan tombol end call itu langsung kutekan.

VIII. Di Rumah Cie Natalia

Saya kembali meluncurkan mobilku dengan rada kuat buat susul mobil Cie Natalia. Pada akhirnya kami hingga dalam rumah Cie Natalia kira-kira jam delapan kurang sepuluh menit.

"Eliza, kelak kamu tidur di kamar Cie Cie saja ya", kata Cie Natalia.

Saya mengacaukank menyetujui. Dengan ditolong Cie Natalia, selanjutnya seluruh barangku udah ada di kamar Cie Natalia. Tentu sandal dan sepatuku tak turut masuk, kutaruh di rack sepatu yang ada dari sisi kamar Cie Natalia.

"Eliza, kelak saja merapikan barang barangnya. Ketepatan Cie Cie pengen pergi tonton sama kawan-kawan, kamu pengen tidak turut Cie Cie pergi lihat?", bertanya Cie Natalia di saat saya mulai merapikan barang bawaanku.

Saya sedikit sangsi. Saya sedang menanti telephone Andy. Kalaupun saya turut Cie Natalia, saya tidak bisa bicara dengan bebas di Andy. Namun saya tidak dapat mendapatkan argumen yang baik, karenanya saya memastikan untuk bicara terang-terangan di Cie Natalia.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8


"Thanks ya Cie, namun sorry Eliza tidak dapat turut. Eliza kembali nungguin rekan Eliza yang janji pengin telpon selekasnya", dengan enggan saya terpaksa sekali menampik ajakan Cie Natalia.

"Janji telpon? Saat sama rekan? Hayo… kawan apa rekan nih?", goda Cie Natalia.

Saya cuma dapat menunduk sembari tersenyum malu.

"Tidak apa apa Eliza, Cie Cie mengerti kok. Ya sudah, Cie Cie pergi dahulu ya Eliza", Cie Natalia minta pamit padaku.

"Iya, thanks ya Cie…", saya menggangguk puas.

Singkat kata, pada akhirnya Cie Natalia pergi bersama kawan temannya, sementara itu saya santai di kamar Cie Natalia, sendirian.

Akan tetapi saya tidak kesepian, lantaran Andy mengontakku saat pukul delapan malam. Dan bercakap dengan Andy nyata-nyata membahagiakan. Saya tidak pernah menduga Andy yang pendiam itu nyatanya pintar melucu dan kerap membuatku ketawa.

Kami membahas beberapa hal, serta sama sama menceritakan terpenting perihal sejumlah insiden di kelas kami masing-masing. Tidak berasa kami mengobrol hingga jam sebelas malam. Sesungguhnya kami duanya sama belum mengantuk, atau sekurangnya saya belum berasa mengantuk.

Tetapi saya tidak nikmat lantaran Andy telah menghubungiku kelamaan, kasihan pun kalaupun pulsanya habis bisa lebih banyak. Toh saya kan dapat berbicara dengan Andy tiap-tiap hari di sekolah? Sampai, esok saya dapat berjumpa dengan Andy di gereja kalaupun saya tiba untuk kebaktian yang diawali di jam 1/2 sepuluh siang.

"Andy, sudah malam nih… aku…", rasanya malas , tetapi saya terpaksa sekali berkata ini.

"Oh iya… telah malam… namun esok saya bisa telpon kamu kembali ya Eliza?", bertanya Andy yang dari suara suaranya saya tahu dia demikian mengharap, membuatku tersenyum berbahagia.

"Mmm… bisa kok", jawabku malu, dan hatiku suka sekali.

Kami berdua saling sempat termenung sekejap.

"Eliza, thanks ya sudah nemenin saya bercakap", kata Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Tidak apa Andy, saya sukai kok eh… bercakap sama kamu…", mukaku berasa panas waktu saya memberikan ucapan kata sukai barusan.

"Mm… kalaupun begitu sudah dahulu dech Eliza… hingga esok ya… bye bye…", Andy minta pamit padaku.

"Iya… hingga esok Andy… bye", kataku tutup penuturan kami.

Saya memencet tombol end call, dan sekalian tersenyum senyuman saya membenahi barang bawaanku. Saya suka sekali. Saya mengharap Andy nyata-nyata benar menyenangiku. Saya mengharapkan gak lama kembali kami berdua betul betul… oh… apa saya salah kalaupun saya mengharapkan Andy sungguh-sungguh jadi pacarku?

Sesudah semua tuntas, saya ganti busana tidur. Kemeja kotorku telah kutaruh di kantung plastik yang benar-benar kusiapkan. Sekarang saya tunggu Cie Natalia pulang. Sempat terpikir dalam pikiranku, apa ya yang tengah dilakukan Jenny, Sherly dan Cie Stefanny sepanjang hari ini?

Apa mereka bertiga sama sama bercinta? Saya terpikir dapat nasib jelek yang menghantam diriku saat saya harus pasrah dicabuli oleh 5 orang karyawan dalam rumah Jenny itu. Apa Sherly dan Cie Stefanny harus juga layani semua?

Tau-tau saya sadar bakal gempuran hasrat yang menempa badanku saat saya mengayalkan seluruhnya, karena itu saya usaha memindah pikiranku dari 3 pacarku itu melalui langkah lihat TV. Namun selesai cukup lama saya melihat TV di kamar Cie Natalia ini, tau-tau saja saya mulai mengantuk.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART8

Kupikir Cie Natalia tidak akan berkeberatan bila saya tidur terlebih dulu. Dan saya telah malas untuk ingat ingat mengenai peristiwa apa yang udah menghantamku sepanjang hari ini. Karenanya saya mematikan TV itu serta saya tiduran disebelah kiri tempat tidur Cie Natalia, coba istirahatkan badanku dari hari hari yang banyak rutinitas sex ini.

Sempat terpikir dalam pikiranku, barusan saya belum menghubungi papah mamaku.

Tetapi, ah… mereka pasti belum pulang ini hari, jadi kupikir tak apa apa jika esok saja saya baru memberitahu mereka. Toh saya bermalam di dalam rumah saudara sendiri. Apalagi saya sudah mengantuk dan ke-2  mataku yang terpejam ini berasa berat sekali buat kubuka.

‘klik…', kabur samar saya sempat dengar bunyi handel pintu kamar ini yang dibuka satu orang.

Tentu itu Cie Natalia yang anyar pulang. Tetapi saya udah terlampau malas untuk kembali bangun cuman buat menegur Cie Natalia. Saya lagi pejamkan mataku, serta selang beberapa saat saya udah tertidur nyenyak.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama