CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7, Hasrat-Bispak03 Keasyikan yang kurasakan ini nyata-nyata sudah tidak terbendung kembali. Otot perutku terus kontraksi mendampingi orgasmeku, rasanyaseperti diremas remas. Lubang vaginaku terasanya dapat bobol. Tanpa ampun, badanku harus kembali tersentak sentak lalu melafalkanng sejadi jadi.

Tiba-tiba saya gak dapat kembali dengar suara jeritanku sendiri. Selanjutnya penglihatanku jadi kabur serta segalanya jadi gelap…

VII. Kehadiran Cie Natalia

"Eliza…", kabur samar kudengar suara yang panggilku.

"Mmmhh…", saya mengerang kurang kuat dan perlahan-lahan saya buka mataku, tapi sinar yang melanda mataku ini berasa demikian silau, memaksakanku kembali memicingkan mataku.

Saya berasa pernah dengar suara itu, namun saya jadi ingin mengetahui serta saya memaksakan buka mataku untuk menyaksikan siapakah yang panggilku.

(Natalia)

Nyatanya kiraanku betul. Itu nada Cie Natalia, keponakanku masih berumur 19 tahun. Cie Natalia masih kuliah di semester dua, di universitas yang serupa dengan tempat Cie Stefanny kuliah. Serta ketepatan sekali Cie Natalia pun ambil jalur yang serupa dengan Cie Stefanny.

"Eliza, kamu tidur saja dahulu", kata Cie Natalia yang memanduku tiduran kembali di ranjangku di saat saya usaha bergeser duduk.

"Halo Cie Lia…", saya menegur Cie Natalia sembari tersenyum.

"Halo pun Eliza… anyar saja Cie Cie kesini, semula sich pengen meminta bantuan kamu. Namun Cie Cie baru mengerti jika kamu sakit begini…", kata Cie Natalia yang tampak sangsi.

"Eh… mengapa Cie? Eliza tidak apa apa kok…", saya ajukan pertanyaan ingin mengetahui.

"Eliza, barusan tubuh kamu panas. Saat ini juga mukamu kelihatan pucat. Kok masih katakan bila kamu tidak apa apa? Ini pun Cie Cie pengin antara kamu ke dokter", kata Cie Natalia.

"Tidak, tidak perlu Cie, Eliza tidak apa apa, benar-benar. Eliza sekedar kecapaian kok", saya berbicara dengan sedikit was-was.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7

Saya jadi takut ke dokter. Tidak tahu apa dokter dapat ketahui atau mungkin tidak, namun saya takut jika nyatanya dokter dapat mengetahui saya kecapaian lantaran ngeseks dan ngeseks. Apa yang terjadi kalaupun hasil diagnosis sesuai itu hingga kedengar oleh Cie Natalia?

Saya jadi terlintas, ini hari saya baru-baru ini dihajar oleh tiga pejantan di rumahku. Serta barusan itu mereka memaksakanku orgasme dan orgasme sampai saya tidak sadarkan diri.

Tidak tahu apa yang berlangsung selanjutnya, dan saya anyar sadar jika waktu ini saya kenakan busana tidur baby doll. Tetapi saya sadar kalaupun saya gak memakai bra dan celana dalam.

"Benar-benar tidak apa apa Eliza?", bertanya Cie Natalia membubarkan lamunanku.

"Iya Cie, benar-benar. Terus, Cie Cie pengen meminta bantuan apa ya?", tanyaku sekaligus usaha mengubah penuturan.

"Ini Eliza, esok malam ada tukang service yang ingin tuning piano Cie Cie, tetapi Cie Cie anyar ingat jika esok itu Cie Cie harus datang ke acara pesta hari lahir kawan Cie Cie. Nach, papah dan mama Cie Cie kan masih di Amerika habis ngunjungin koko Hong hari Senin lalu . Maka, dalam rumah Cie Cie tidak ada yang dapat nungguin tukang service itu", Cie Natalia menceritakan panjang lebar.

"Selalu, Cie Cie ingat kamu kan dapat juga main piano . Maka barusan Cie Cie mau mohon bantuan kamu untuk jagain tukang service itu, sekaligus kamu coba coba apa pianonya udah dituning dengan bagus. Tapi…", kalimat Cie Natalia berhenti, dan dia menghela napas.

"Ooh… gak apa apa Cie, Eliza ingin kok. Namun esok tukangnya tiba jam berapakah Cie? Masalahnya Eliza kan ada les balet, selesainya jam enam malam", saya menerangkan agendaku di Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Oh tukangnya tiba jam tujuh malam kok Eliza. Kamu dapat tiba ke rumah Cie Cie seusai les baletnya usai. Tetapi kamu sakit ini, Cie Cie tidak enak…", kata Cie Natalia sembari membelai rambutku.

"Cie… Eliza gak apa apa kok, benar-benar", kataku sekalian tersenyum manis.

"Mmm… tetapi kamu Senin esok ada pe er atau ulangan gak Eliza?", bertanya Cie Natalia.

"Gak ada kok Cie. Kalaulah ada, Eliza kan dapat belajar sekalian nungguin tukang service piano itu", saya usaha menekankan Cie Natalia.

"Duh, terima kasih ya sayang", kata Cie Natalia lalu merengkuhku serta mencium ke-2  pipiku.

Jantungku berdebar-debar cepat gara-gara dekapan dan kecupan Cie Natalia barusan. Wangi rambut Cie Natalia yang mengenai parasku bikin pikiranku mulai kacau balau.

Tetapi saya sadar jika seharusnya saya tak melakukan hal yang aneh aneh. Bagaimana juga Cie Natalia masih tetap ada jalinan saudara denganku, serta saya gak ingin ia paham kalaupun saya menyandang abnormalitas, yakni sukai dengan sama-sama macamku, biarpun pastinya saya masih menggemari lelaki.

Andy! Saya terpikir janji telpon jam delapan malam. Oh, apa saya udah melupakan saat yang kutunggu nanti itu?

Saya selekasnya cari dan menyaksikan jam dinding, dan saya menarik napas lega sewaktu saya memandang jam itu tetap menunjuk jam 1/2 tujuh, malam tentulah.

"Ih Cie Cie, tidak perlu gunakan terimakasih dech . Maka, Eliza hadir esok malam ya Cie?", tanyaku dengan manja.

"Eliza, bila kamu pengen, kamu terus bermalam di dalam rumah Cie Cie ini malam. Kamu membawa saja pakaian untuk esok, juga busana sekolah untuk Senin kelak . Maka kamu dapat istirahat dalam rumah Cie Cie, sekaligus nemanin Cie Cie getho. Nyatanya gak sedap pula sendirian dalam rumah lambat-laun, hihi…", kata Cie Natalia sembari ketawa kecil.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


"Yee… mmm… namun bisa pula sich. bentar ya Cie, Eliza siap siap dahulu", kataku dengan puas.

Aku segera saja menyepakati penawaran Cie Natalia. Saya tidak tahu apa beberapa pejantan itu udah suka ataukah belum pesta nikmati badanku barusan sore. Tetapi yang nyata saya tengah tidak berhasrat layani gairah sex mereka.

Saya menghindari pada mereka ini sekalipun tidak dikarenakan mereka wajahnya tidak baik. Malahan diam diam saya mengerti hal semacam itu sebetulnya justru meningkatkan nafsuku, saat saya mesti mengikhlaskan diriku ditiduri oleh beberapa pejantan yang wajahnya gak karuan seperti pak Bijaksanain, Wawan maupun Suwito.

Namun saya pikir untuk istirahatkan badanku yang udah begitu kecapaian. Sampai saya pikir untuk ‘meliburkan' badanku dari sentuhan banyak pejantan itu sepanjang beberapa waktu. Dengan demikian saya mengharap badanku akan sembuh. Beberapa waktu ini saya berasa benar-benar jangkau. Bila dapat, saya dapat pulang dari rumah Cie Natalia hari Rabu malam saja.

Saya dapat mengontak Cie Stefanny jika saya tidak dapat les hari Senin esok, atau barangkali saja saya minta Cie Stefanny tiba ke rumah Cie Natalia, untuk memberi les padaku di situ. Bab izin, saya sangat percaya papah mamaku nyata mengizinkan, lantaran dahulu waktu saya masih kecil, saya kerap bermalam di dalam rumah Cie Natalia. Saya bakal mengontak serta menghubungi mereka kelak sesudah saya hingga di dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin bermalam dalam rumah Cie Cie hingga hari Selasa malam. Bisa tidak Cie?", saya menanyakan di Cie Natalia yang menantiiku.

"Bisa donk Eliza… pengen bermalam 1 bulan, 1 tahun, itu pula bisa jika kamu pengen", goda Cie Natalia.

"Yee… ya sudah, Eliza bermalam hingga sampai Selasa malam ya Cie", kataku yang dibalas anggukan dan senyuman manis Cie Natalia.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mempersiapkan semua. Sejumlah buku sekolah hingga sampai hari Rabu kumasukkan ke tas sekolahku sampai nyaris tidak muat. Saya ambil tas bajuku yang lumayan besar, serta saya masukkan handuk kering, selimut kecintaanku, tiga stel seragam sekolah plus kaus kaki untuk Senin hingga sampai Rabu.

Tidak lupa saya memutuskan lima stel busana rumah dan busana tidurku. Yang benar saya masukkan seragam baletku, komplet dengan sepatu balet yang telah kubungkus dengan kantung plastik. Serta pastinya beberapa pasang bra dan celana dalam yang sekiranya dapat cukup hingga sampai hari Rabu kelak.

Sampai diam diam saya bawa pil anti hamil yang teratur kuminum di periode suburku, dan kuselipkan antara timbunan busana yang telah ada di tas bajuku. Tidak tahu mengapa saya berasa pil itu harus kubawa, walau seingatku tidaklah ada pembantu lelaki dalam rumah Cie Natalia.

"Cie, Eliza ingin mandi dahulu. Tetapi Cie Cie tidak boleh pulang dahulu ya, Eliza ingin pergi sama-sama kelak", saya meminta dengan manja.

"Iya, tidak boleh takut Eliza. Cie Cie nantikan kok", kata Cie Natalia yang saat ini tiduran dengan rileks di atas ranjangku.

"Thanks ya Cie, kataku puas.

Saya selekasnya masuk ke kamar mandi sesudah mempersiapkan pakaian gantiku. Dalam sekejap saya mandi keramas sebersih bersihnya, tidak lupa saya gunakan cairan pencuci vaginaku buat bersihkan lubang vaginaku yang dirasa lembab dengan tersisa cairan cintaku saat saya ditaklukkan sore barusan.

Lalu sesudah saya keringkan rambut serta badanku, saya berpindah busana serta masukkan cairan pencuci vaginaku, sabun, shampoo, sikat gigi serta pasta gigi ke kantung plastik. Sesudah kurasa tiada yang ketinggalan, saya keluar kamar mandi.
 Sekalian bercakap dengan Cie Natalia, saya menyisihkan diri keringkan rambutku dengan hair dryer, pun menyisir rapi rambutku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART7

Selesai saya masukkan seluruh yang hendak kubawa ke tas bajuku, saya mematikan lampu serta AC kamarku. Sepatu sekolahku telah kumasukkan ke kantung ngeresek, sedang saya sendiri menggunakan sandal yang umum kupakai buat acara enjoy.

Lalu kami berdua lekas turun ketujuan garasi. Ditolong Cie Natalia, saya menyimpan semua barang bawaanku di mobilku. Sehabis usai, saya panggil pak Bijakin, meminta untuk menolong buka pintu garasi dan pintu gerbang, lalu saya serta Cie Natalia sama-sama masuk ke mobil masing-masing.

Sempat kusaksikan barusan pak Bijaksanain melihatku dengan bingung, tapi tidak tahu nampaknya dari mata pak Bijakin dia kelihatan puas, atau mungkin lebih pasnya lega melihatku. Diperjalanan ke arah rumah Cie Natalia, saya baru terpikir perihal pembantaian sore barusan yang sebabkan saya tak sadar diri lantaran orgasme.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama