CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6, Hasrat-Bispak03 "Aaah…", saya menjerit seram waktu tiba-tiba badanku terangkut, nyatanya Wawan memanggul ke-2  pahaku di atas pundaknya, dan ke-2  betisku yang terjuntai menekuk ke bawah ini melekat di punggung Wawan.

Saya lebih gak mempunyai daya. Dengan tangan kiriku yang melingkar di leher pak Bijaksanain yang berdiri di sisi kiriku, tangan kananku yang melingkar di leher Suwito yang berdiri di samping kananku, serta ke-2  pahaku yang dipanggul Wawan di pundak kanan dan kirinya, saya telah tidak dapat ke mana saja kembali.

Kengerian sedikit menempaku waktu saya memahami badanku melayang-layang cukuplah tinggi dari lantai, ditambah lagi dalam status sebagai berikut mereka bawa badanku keluar kamarku, selalu keluar hingga sampai ke arah tempat jemuran busana.

Namun yang amat membuatku was-was merupakan kepala Wawan yang ada pada ke-2  pahaku yang terbuka, dan yang nyata muka Wawan menghadap langsung di bibir vaginaku, amat dekat. Suatu jilatan yang tengah dilakukan Wawan mengawali pembantaian kepada diriku, dan saya menggeliang kurang kuat karena tingkah Wawan ini.

"Wan… jangan… angghhhk…", saya coba meminta, namun saya mesti melenguh sewaktu Wawan kembali memagut bibir vaginaku yang terpampang di hadapannya, serta badanku menyebutng istimewa tidak bisa kukendalikan kembali.

Belumlah cukup siksaan kesenangan yang kualami, pak Berbudiin dan Suwito menambahkan pengidapanku. Mereka menyibak bra yang membalut payudaraku, lalu nyaris bertepatan mereka menyeruput ke-2  puting payudaraku yang berada di hadapan mereka. Saya mulai tidak dapat terima semuanya rangsangan ini, badanku mengulet serta melafalkanng tidak dapat kukendalikan kembali.

"Mmmhh… udaaah…", saya mendesah dan meminta.

Tidaklah ada jawaban pada mereka atau sinyal tanda mereka ingin dengerin permintaanku. Mereka bertiga terus menarik ke-2  puting payudaraku,  bibir dan lubang vaginaku. Saya mulai menderita dalam keasyikan ini, nafsuku udah naik gak karuan, dan rasa panas mulai menjalari sekujur badanku.

"Ngghh… sudaah… mmhh… hentikaaan… aunghhh…", saya meminta dan merengek-rengek antara lenguhan dan rintihanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

Tetapi benar-benar salahku pun sich, kelihatannya sakit hati tiga pejantan ini sangat besar sehabis saya berkali kali menarik dan memancing gairah mereka sepanjang hari ini. Mereka sekalipun gak mengacuhkan permintaanku dan dengan kejam mereka lagi menyiksaku.

Saya telah tidak kuat kembali. Pinggangku meliuk dan meliuk, kepalaku hingga sampai terdongak karena enaknya rangsangan bertubi tubi yang menimpa badanku ini. Sebab status badanku yang sebagai berikut, kepalaku jadi terjuntai ke bawah, serta rambutku yang terurai ini tersentak sentak mengikut pergerakan badanku.

Tau-tau mereka bertiga serempak menyudahi tindakan mereka, tetapi mereka biarkan badanku masih melayang-layang tinggi di bahu mereka. Saya mendesah perlahan-lahan, dalam hati saya berasa sedih karena nikmat yang menyerangku ini jadi redup sewaktu mereka stop demikian saja seperti berikut.

Tetapi saya cuma diam, saya gak pengen bercakap apa apa, minta atau lakukan perbuatan apa saja, meski diam diam saya nikmati tersisa sisa luapan nafsu yang menyerang badanku.

"Non Eliza ingin turun?", bertanya Wawan sekalian meniup bibir vaginaku.

"I… iyaa…", jawabku dengan merengek-rengek serta saya sedikit menggoyang goyangkan pinggulku buat menjauhi bibir vaginaku dari tiupan Wawan.

"Wan…", saya kembali merengek-rengek di Wawan.

Dengan ke-2  betisku yang melekat di punggung Wawan, serta ke-2  pahaku yang menjepit kepala Wawan, pergerakanku benar-benar tak bermanfaat. Apa saja yang kulakukan, bibir vaginaku masih tetap berada di hadapan muka Wawan yang sampai hati menyambung tingkahnya itu.

"Lagi apa tanggung-jawab non tadi udah membikin kita kita tegangan tinggi waktu tonton non di kamar tadi siang?", bertanya Suwito yang lantas menyeruput puting payudaraku yang berada di hadapannya sampai saya menggelinjang dan melafalkanng kurang kuat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

"Enggh… maaf deh… tapi… kalian kok kurang ajar sich… kalian itu ngintip saya, kok justru saya yang diperintah tanggung-jawab?? Semestinya kan saya yang geram??", dari meminta sekarang saya jadi berkeberatan dengan dongkol sembari membatasi nafsuku saat lagi Wawan dan Suwito repot menyerbu wilayah wilayah peka di badanku ini.

Dengar omelanku, Wawan dan Suwito hentikan gempuran mereka, dan mereka sama sama berpandangan sesaat.

Saya sendiri memandang geram dari mereka, tetapi saya gak dapat lakukan perbuatan apa saja saat badanku masih melayang-layang sesuai ini dengan ke-2  tangan serta kakiku yang ada dalam kekuasaan mereka.

"Wah tidak mau tahu, utamanya non Eliza mesti tanggung-jawab. Lagian non Eliza telah buat kita kita ngaceng berkali kali tiada hasil sejak mulai pagi", kata Wawan lalu kembali memagut bibir vaginaku.

"Engghkk… ngghh…", saya melenguh kenikmatan gara-gara siksaan Wawan ini dan pinggangku kembali meliuk sampai perutku terangkut tinggi.

Saya pengin meronta, saya pengin meminta supaya mereka melepaskanku ini hari saja, lantaran saya gak ingin pada kondisi lemas waktu terima telephone Andy malam nanti. Saya pengin nikmati waktu saat mengobrol dengan Andy tanpa ada siksaan rasa pegal atau mengangut karena kecapekan.

Tetapi tidak beberapa lama kemudian saya telah tak bisa kembali berpikiran tenang. Saya mengesah rintih kesenangan sewaktu ke-2  pergelangan tanganku dicekram oleh pak Bijaksanain dan Suwito, serta tangan mereka yang satunya mereka pakai buat meraba serta membelai perutku, dan mereka berdua kembali mengulum puting puting payudaraku.

Semuanya ini masih ditambahkan tingkah Wawan yang meraba raba ke-2  pahaku yang terpangku di pundaknya ini dengan ke-2  tangannya. Anyar kesempatan ini mereka bertiga menyiksaku dengan sesadis ini. Seluruh kesan kepuasan yang kurasakan ini sangat dahsyat dan merisaukan pikiranku.

Pada akhirnya saya menunjuk nikmati waktu saat jadi bulan bulanan tiga pejantan ini, dan saya cuma dapat mengharap malam nanti saya masih lumayan kuat untuk terima telpon Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Badanku menyebutng berulang-ulang, pinggangku meliuk serta meliuk sangking nikmatnya rasa nikmat yang kuterima ini. Tidak bisa kutahan kembali, saya harus berserah dirundung orgasme.

Saya melenguh sejadi jadi serta menggelinjang istimewa melepas pergolakan liar ini, dan sekali ini tidak ada satu juga pada mereka yang ingin mengampuniku meskipun saya meminta seperti apa saja.

Sampai sekali ini mereka semakin memperhebat siksaan mereka padaku. Saya merasai lidah Wawan menyerang masuk isi lubang vaginaku, dan tersebut ditambah lagi bibir Wawan yang memagut bibir vaginaku dengan liar.

"Aaahh… ooooh… Waaan…", sebuah cucupan yang sangat kuat oleh Wawan di bibir vaginaku membuatku menjerit kesenangan.

Rasanya tiap ikatan tulang di semua badanku lepas waktu saya harus menyebutng top karena tingkah Wawan ini. Ke-2  betisku melekat kuat di punggung Wawan, oleh karena itu lututku telah tak dapat kutekuk kembali.

Ke-2  tanganku yang melingkar di leher pak Berbudiin dan Suwito tidak lepas meski saya mengulet seperti apa saja. Mereka menutup ke-2  pergelangan tanganku di muka dada mereka masing-masing serta tangan mereka yang satunya seperti tidak pernah suntuk permainkan ke-2  payudaraku.

Dengan gerak badan yang terhenti seperti berikut, saya berasa tidak punya daya sampai sekedar utk lepaskan pergolakan orgasmeku. Namun diam diam saya jadi benar-benar suka ditangani seperti berikut oleh mereka, serta saya begitu nikmati ketidak punya dayaanku ini.

VII. Pembantaian Itu Bersambung

"Telah dong… turunin saya ya…", saya meminta dan merengek-rengek dari mereka dengan napas yang tersengal.

"Aanggkkh…", saya melenguh sejadi jadi sewaktu jawaban yang kuterima ialah pagutan Wawan pada bibir vaginaku.

Namun cuman sekejap saja, Wawan telah hentikan pagutannya. Dan dia turunkan ke-2  kakiku dari pangkuan pundaknya, membiarkanku terkait lemas dengan ke-2  tanganku yang masih tetap melingkar di leher pak Bijakin serta Suwito, dan ke-2  pergelangan tanganku yang masih tetap terkunci di muka dada mereka.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

Saya lihat Wawan ketujuan pintu yang membataskan sisi dalam dan luar di lantai dua rumahku ini, dan dia ambil kunci pintu yang menempel di lubang kunci sisi dalam pintu itu, lalu memasangkan kunci itu pada bagian luarnya.

Selanjutnya Wawan tutup dan mengancing pintu itu, lalu dia masukkan kunci pintu itu dalam kantong celananya, sembari melihatku dengan senyuman penuh hinaan, seakan akan menyampaikan kalaupun sekali ini saya tidak mungkin dapat lolos.

Tiba-tiba saya terperanjat sebab saya mengerti sebuah perihal. Bukan masalah saya sudah tidak kemungkinan dapat larikan diri, sebab saya udah memahami jikapun saya usaha lari ke bawah, selanjutnya di bawah kelak saya mesti terkepung kembali oleh mereka dari 2 arah dan akan selekasnya ketangkap kembali oleh mereka.

Yang kumaksud yaitu, kenapa mereka memutuskan tempat jemuran busana ini untuk tempat menggasak diriku? Di daerah yang sangatlah terbuka ini, bagaimana jika kelak rintihan dan lenguhanku sampai kedengar oleh orang yang melalui di jalan depan rumahku? Atau, bagaimana jika kami sampai tampak oleh tetangga di muka rumahku yang tiada berencana lihat ke rumahku?

"Wan… tak boleh di sini dong… di kamar saja ya…", saya mulai merengek-rengek.

"Biar non dapat lari?", bertanya Wawan dengan suara mencemooh.

"Nggak… bukan begitu Wan… saya takut jika di sini kelak suaraku kedengar orang di muka gimana… Iya dech saya janji tidak akan lari kembali", saya usaha meminta dengan suara memelas.

"Ya bila begitu non tak boleh bernada, ringan kan?", jawab Wawan sesenang hati, serta dia mulai dekatiku.

Saya memandang Wawan sembari memasangkan muka cemberut, tetapi selang berapa saat badanku melafalkanng di saat ke-2  payudaraku udah kembali diremas remas oleh pak Berbudiin serta Suwito.

"Eeh… mmmhh…", saya mengesah dan mengulet, di antara kenikmatan serta kesakitan.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Wawan selalu merapat, serta sekarang penglihatanku berganti mengarah di penis Wawan itu udah tegak mengacungkan itu, yang telah siap untuk mengeduk dan menggagahi lubang vaginaku.

Sewaktu Wawan udah membungkuk di hadapanku serta ke-2  pahaku yang kurapatkan semenjak barusan ini dikendurkan olehnya, saya menggigit bibir dan pejamkan mataku, siap-siap mengikhlaskan lubang vaginaku ini terima tusukan kasar dari penis gagah Wawan itu.

"Mmm…", saya mengesah perlahan waktu kurasakan bibirku ini di cium halus, serta saya masih pejamkan mataku.

Kecupan Wawan ini demikian mesra. Membikin jantungku berdetak kuat.

"Mmmhh…", saya kembali mendesah waktu kurasakan suatu jemari tangan tercelup masuk ke lubang vaginaku.

Jemari tangan yang nakal itu mulai mengeduk lubang vaginaku. Tambah lagi dengan remasan remasan halus di ke-2  payudaraku oleh pak Berbudiin serta Suwito,  kecupan mesra Wawan yang saat ini telah berganti jadi pagutan penuh hasrat pada bibirku, semuanya ini membuatku mulai teraniaya dalam birahi.

Ke-2  lututku terasanya lemas. Kalaupun waktu ini ke-2  tanganku tak melingkar di leher ke-2  pejantan yang ada di sisi kanan dan kiriku ini, ke-2  kakiku ini pastinya gak bisa menumpang badanku. Saya kembali rapatkan ke-2  pahaku, coba menghentikan derasnya laporkan jemari tangan Wawan yang mengakibatkan rasa nyeri di lubang vaginaku.

Saat itu saya lagi mendesah terbendung pada saat bibirku lagi dipagut Wawan sesuai ini, serta napasku mulai habis. Saya bertambah teraniaya dalam keasyikan ini. Saya tidak sanggup meronta, badanku rasanya terlampau lemas, tenagaku lesap tidak tahu ke mana.

Saya buka mataku, memandang Wawan dengan sayu, coba menggelengkan kepalaku, mengharap dia memahami kodeku jika saya sudah memulai menanggung derita sebab kekurangan napas. Akan tetapi Wawan jadi memperbanyak siksaan ini. Saya merasai lidah Wawan melesak masuk ke mulutku, dan reflek saya membalasnya, sampai lidah kami sama sama bertaut.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

Seterusnya, Wawan dengan kuat mengisap mulutku, menghirup serta mencucup air ludah dalam mulutku ini. Saya telah tidak dapat bernafas kembali lantaran luapan birahi yang menyerang diriku ini ibarat menutup dadaku.

"Oooh…", saya mengeluhkan lega saat pada akhirnya Wawan melepas pagutannya seusai bahagia mencucup semua air ludah di mulutku ini.

Napasku tersengal tidak karuan seusai barusan saya cukuplah lama kekurangan napas. Saya usaha mengontrol napasku ini, akan tetapi cubitan nakal Suwito di puting kanan payudaraku ini bikin napasku kembali mengincar.

Serta saat pak Bijakin meremas kuat payudara kiriku, serta menyesap puting payudaraku itu dengan sekeras kuatnya, saya mendesah kenikmatan nikmati semua cumbuan mereka ini.

"Aauw…", saya kembali meratap saat Wawan dengan sesenang hati mengambil jemari tangannya yang sejak mulai barusan direndam masukkan ke lubang vaginaku.

‘Waan… masukkan lagi…', saya menjerit dalam hatiku.

Saya sedih. Saya gak ingin jemari tangan yang nakal itu keluar dari dalam lubang vaginaku. Saya pengin meminta pada Wawan supaya dia ingin masukkan jemari tangannya kembali, atau justru masukkan penis perkasanya itu ke lubang vaginaku.

Namun saya masih lumayan sadar buat jaga harga diriku sebagai nona majikan mereka. Karenanya saya mau tak mau diam serta pejamkan mataku, sekalian mengharap mudah-mudahan Wawan lekas memikat lubang vaginaku kembali.

"Mmmhh…", saya melenguh perlahan saat rasakan suatu yang tebal, hangat dan basah mendesak bibir vaginaku.

Saya lagi membuka mataku. Rupanya waktu ini Wawan tengah berjongkok di depanku serta menjilat-jilati bibir vaginaku. Ternyata Wawan masih ingin permainkanku, menganiaya diriku yang udah terbenam dalam pergolakan birahiku ini.

Seterusnya Wawan memegang ke-2  pahaku, lalu dia memagut bibir vaginaku. Saya mengerang kesenangan, badanku kembali menggeliang, kurasakan cairan cintaku kembali menetes.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Serta kesan yang hebat menimpa diriku sewaktu tiba-tiba Suwito menyergap serta memagut bibirku, sementara itu pak Bijaksanain yang masih juga menyusu pada puting kiri payudaraku, sekarang pun meremasi payudaraku yang satunya, yang pernah tidak bekerja sebab dibiarkan oleh Suwito yang saat ini repot melumat habis bibirku.

"Mmmh… mmm…", saya mengerang nikmat karena cumbuan bertubi tubi yang sudah dilakukan tiga pejantanku ini, serta saya cuman dapat mengguman tidak terang sebab bibirku yang selalu dipagut dengan garang oleh Suwito.

Seakan semuanya ini belumlah cukup, sekarang Wawan kembali menusukkan lidahnya ke lubang vaginaku. Lidah itu menarik lubang vaginaku dengan nakal sekali, meliuk liuk ke kiri serta ke kanan, ke atas serta ke bawah, membikin mataku terbeliak, badanku melafalkanng serta mengartikulasikanng.

Saya tentu sudah menjerit kenikmatan kalaupun bibirku sedang tidak dilumat oleh Suwito seperti berikut.

"Mmmhh… mmmpphh…", dalam serangan mereka saya mendesah panjang serta badanku tersentak berulangkali menemani orgasme dahsyat yang menyerang badanku.

Otot perutku mengartikulasikanng sampai ibaratnya akan kram, menghadirkan rasa nikmat antara terasa sakit yang menganiaya diriku. Semuanya masih ditambah lagi dengan rasa nyeri yang kian jadi di lubang vaginaku, yang memaksakanku untuk tetap orgasme.

Saya rasakan cairan cintaku membanjir sangat banyak. Tetapi dengan kejam Wawan memagut bibir vaginaku kuat kuat dan pagutan itu gak lepas meski saya mengulet seperti apa saja. Serta semua cairan cintaku yang tetap meluluh itu dicucup serta diseruput Wawan hingga sampai habis.

"Mmmhk…", saya mendesah kurang kuat, pasrah.

Tidak ada yang dapat kulakukan kecuali menggelepar, meronta, mengesah terhenti. Tapi gelombang orgasme yang menderaku ini sekali-kali tidak berhenti, sebab Wawan lagi mengeduk aduk lubang vaginaku dengan lidahnya, sedang Suwito tidak melepas bibirku dari pagutannya, sementara pak Bijakin terus bergairah memagut puting kanan payudaraku.

Mereka terus menjarah badan nona majikan mereka ini.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART6

Sesudah sejenak disiksa seperti berikut oleh mereka, penglihatanku mulai kabur. Saya udah lemas serta cuma dapat pasrah terima seluruhnya. Tenagaku seperti raib bersama cairan cintaku yang selalu membanjir keluar lubang vaginaku. Serta rasa gak memiliki daya ini mengantarku orgasme kembali untuk ke demikian kalinya.

"Uhuuk… ngghhk…", saya terbatuk batuk kekurangan napas sewaktu Suwito membebaskan pagutannya, serta saya tetap harus melenguh nikmati orgasmeku.

"Non… non cakep sekali…", desah Suwito, lalu mengecup telingaku, mengulum daun telinga kiriku, meningkatkan semua kesan nikmat yang udah dari sejak barusan menganiaya badanku.

"Oooh…", saya mendesah serta menggigil, mataku kupejamkan kuat kuat.

Cumbuan yang telah dilakukan Suwito kini demikian mesra, membuatku bertambah kebingungan serta gak tahu harus melakukan perbuatan apa. Jantungku berdegap cepat, sementara itu orgasmeku sekali-kali tak berkurang.

"Sudah Suwitoo… kamu mengapa sich… oooh…", saya merengek-rengek, tapi saya kembali mengerang waktu tiba-tiba kurasakan suatu hal yang hangat di leherku.

Saya tidak akan merasai kuluman di puting kanan payudaraku, memiliki arti telah dipastikan pak Berbudiin yang memindah gempurannya pada leherku ini.

"Pak Bijaksanain juga… auuuh… Waaan… udaaah…", saya merengek-rengek rengek, meminta mereka hentikan pembantaian kepada diriku ini.

Tetapi mereka mana pengen mendengarkanku?

"Oooh… sudaah… hentikaaan…", saya terus menjerit, merengek-rengek, meminta dengan napas yang terengah-engah.

Namun lidah yang nakal itu masih main dalam lubang vaginaku, menyerang dan mengeduk tanpa ada ampun. Daun telinga kiriku selalu dilumat secara lembut, lalu jilatan serta ciuman pada leherku ini…  seluruhnya rabaan tangan tangan mereka yang penuh hasrat pada sekujur badanku ini…

"Aaaah…", saya menjerit panjang, tidak mampu terima siksaan orgasme buat orgasme yang selalu menderaku mulai sejak badanku jatuh ke tangan tiga pejantanku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama