CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3, Hasrat-Bispak03 "Telah, kembali ke kantin dahulu Fi", kata sang cebol sekalian mengelap penisnya yang jelas belepotan sperma bersatu cairan cinta Cie Fifi itu dengan memakai celana dalam Cie Fifi.

Cie Fifi gak bereaksi, dia cuman diam serta pejamkan matanya. Sang cebol kenakan celana dalam serta celana panjangnya, lalu dia keluar gudang ini.

Selang berapa saat, Cie Fifi pula bangun berdiri, lalu dia keluarkan kantung plastik kecil dari kantong rok pakaiannya. Cie Fifi mengambil celana dalamnya yang basah belepotan sperma sang cebol barusan, lalu masukkan celana dalam itu ke kantung plastik kecil itu.

Kelihatannya Cie Fifi benar-benar menyediakan kantung plastik itu untuk simpan celana dalamnya yang ia mengerti akan dikotori sang cebol seperti saat sebelum awal kalinya.

"Dasar. Udah orangya cebol, gak sadar kali bila burungnya itucebol pun", gerutu Cie Fifi yang selanjutnya tinggalkan gudang ini.

Kata-kata Cie Fifi barusan membuatku termenung. Cuma pendek, permasalahan yang diomelkan Cie Fifi. Apa penis itu lumayan keras?

Ya ampun… kenapa pula saya harus ingin tahu dengan penis sang cebol???

"Emmkh…", saya mengesah ketahan sewaktu tau-tau kurasakan kepalaku diambil di depan sampai penis Dedi bersarang dalam lubang kerongkonganku.

"Elok, mari tuturnya ingin nyepong. Kapan keluarnya bila dari barusan sekedar kamu emut saja?", bertanya Dedi yang saat ini dengan kejam terus tekan nekan kepalaku sampai parasku tenggelam di muka selangkangannya, dan penis Dedi itu semakin menganiaya lubang kerongkonganku.

"Mmmhh…", saya cepat cepat mengulum serta mainkan lidahku di penis Dedi, agar dia tak melanjutkan siksaannya padaku.

"Nah… getho cantik… marilah terusin… sssh… ooh…", kata Dedi yang saat ini mendesah serta mengeluh kenikmatan nikmati service oralku.

Ke-2  tangan Dedi membelai rambutku secara lembut saat lagi saya terus usaha membikin penis Dedi berejakulasi. Kadangkala saya memandang nakal di Dedi, supaya dia tambah terangsang sampai pekerjaanku akan tuntas bisa semakin cepat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

"Mmmhh…?", saya gak dapat bercakap, cuma dapat mengguman tidak terang waktu kurasakan sepasang tangan meremas ke-2  bongkahan bokongku.

Ke-2  tangan Dedi masih membelai rambutku. Barusan itu telah tidak ada siapa siapa kembali di saat saya menyambung service oralku. Lantas ke-2  tangan yang meremasi bokongku itu punya siapa?

"Halo Eliza… kembali asyik nih? Saya ikut-ikutan ya", kudengar suara yang cukup kukenal dari belakangku.

Hatiku seperti kesiram air es. Sejak mulai kapan Pandu telah ada di sini? Kenapa barusan saya gak menyaksikannya?

"Mamamm…", saya pengin larang Pandu, namun sekarang mulutku tersumpal penis Dedi sampai saya tidak dapat berbicara dengan terang.

Telat, Pandu udah mengungkap rok seragam sekolahku, serta saya telah pasrah menanti hukuman yang hendak dikasihkan Dedi jika dia melihatku menggunakan celana dalam ini.

"Eh Pan Pan… gak bisa… aku dahulu donk! Elo ini dahulu", sergah Dedi lalu menarik terlepas penisnya dari mulutku.

"Iya iya…", gerutu Pandu lalu tukar status dengan Dedi.

Saya diam dengan jantung yang berdetak kian cepat. Dua pelajar keji ini dapat selekasnya melumatku di gudang ini, tetapi yang amat kutakutkan yakni Dedi. Kehadiran Pandu ini menghancurkan semua rencanaku. Harusnya barusan itu saya berhasil lolos dari gudang ini tak mesti ngeseks dengan Dedi, tapi…

Tidak ada waktu untukku untuk memikir atau berleha leha. Tau-tau badanku udah diambil berdiri oleh mereka berdua, lalu ke-2  kakiku yang direntangkan lumayan lebar. Setelah itu dengan peringkat ke-2 kakiku yang masih tetap semacam itu, tubuhku direbahkan di depan. Pandu telah mengangkat penisnya yang rupanya sudah ereksi itu di muka mukaku, meminta service oralku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dengan kecewa saya mengulum penis Pandu, dan saya keluarkan semua tehnik oralku biar Pandu cepat sampai pucuk dan selanjutnya dia tak turut nikmati lubang vaginaku selesai Dedi tuntas nikmati badanku. Saat itu kurasakan celana dalamku didesak pencet oleh jemari tangan Dedi, benar pada sisi bibir vaginaku. Dedi telah mengetahui. Saya pejamkan mata serta pasrah terima nasibku.

"Lho cantik… siapakah yang suruh kamu gunakan? Ooo… maka itu kamu barusan nawarin ngemut kontolku, lantaran kamu masih ingat kan apa yang dahulu saya omong kan?", bertanya Dedi dengan 1/2 menyentak.

Saya tidak berani menjawab, gak berani menengok. Mau rasanya saya menangis, tetapi saya gak pengin kelak rekan temanku terpenting Jenny jadi menanyakan bertanya jika kelak mataku kelihatan sembab.

Saya cuman dapat pasrah serta lagi mengoral penis Pandu, sekalian tunggu hukuman yang bisa dikasihkan Dedi padaku.

"Mmmkh…", saya mengerang ketahan waktu kurasakan jemari tangan Dedi menerobos masuk ke lubang vaginaku yang tertutup celana dalam ini.

Jemari tangan itu bergerak gerak dalam sana, mengakibatkan kesan yang aneh sewaktu saya mengerti celana dalamku mengorek ngorek dinding lubang vaginaku. Saya mendesah serta terus mendesah ketahan, tetapi saya gak lupa jika saya harus memaksakan penis Pandu yang ada dalam mulutku ini lekas berejakulasi.

"Mmmh… aaahh…", saya tidak kuat kembali, saya mendesah serta meronta kesakitan di saat saya rasakan pedih pada vaginaku, sampai penis Pandu lepas dari kulumanku.

"Sedap kan Elok?", ledek Dedi di saat saya melihat ke belakang buat menyaksikan apa yang tengah dilakukan Dedi.

Saya lihat sisi bawah celana dalamku tarik ke atas. Ternyata itu membuat sisi depan celana dalamku ini terlipat, serta menggesek masuk ke bibir vaginaku. Saya memandang Dedi dengan memelas, meminta belas kasihannya untuk menyudahi seluruhnya.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Namun Dedi betul-betul ingin menghukumku. Celana dalamku ini tarik ke atas serta kebawah sampai kesan yang menimpa bibir vaginaku ini semakin jadi beres.  Di antara pedih serta nikmat.

"Aduuh… sakit Deed…", saya mulai merengek-rengek, tetapi Dedi cuman ketawa tawa.

"Telah, tak boleh ngoceh terus! Teruskan!", tiba-tiba Pandu memutar kepalaku sampai mukaku kembali menghadap penisnya, dan Pandu lekas menjejali penisnya itu ke mulutku.

"Mmmph…", saya mengesah terhambat, namun waktu ini saya gak punyai alternatif lain, saya mesti meneruskan service oralku buat penis Pandu.

Di belakangku, Dedi ternyata telah tak sabar untuk nikmati badanku. Saya merasai sisi bawah celana dalamku disingkap, serta suatu benda topangl, hangat serta lumayan besar, yang tentu kepala penis Dedi itu, sekarang melekat serta menyudutkan bibir vaginaku.

Badanku menyebutng tidak lama waktu penis Dedi memisah lubang vaginaku dan terus melesak masuk. Saya pejamkan mata mengendalikan sakit, dan selanjutnya saya selalu usaha menambahkan service oralku buat penis Pandu saat lagi Dedi mulai memompa lubang vaginaku.

Sekali ini Dedi perlakukanku dengan sedikit kasar. Dia menggenggam pinggulku, menarik badanku ke arahnya setiap dia menyikatkan penisnya, sampai penisnya berasa menusuk demikian pada dalam lubang vaginaku. Seringkali saya melenguh terhambat, serta saya mulai gak dapat fokus buat mengoral penis Pandu.

Karena itu saya harus semakin menanggung derita saat Pandu menggenggam sisi belakang kepalaku sampai parasku melekat di muka selangkangannya. Saya mesti berusaha mengendalikan mual gara-gara berbau apek yang mengenai hidungku,  saya mesti mengendalikan terasa sakit bersatu nikmat pada lubang vaginaku yang dipompa habis habisan oleh Dedi.

Saat ini saya cuman mengharap pengidapanku ini selekasnya selesai. Saya pun mengharapkan pakaian seragam sekolahku ini tak lecek serta basah oleh keringatku selesai saya usai disetubuhi oleh dua begundal ini. Sehabis saya kumpulkan seluruh tenagaku, saya melingkarkan ke-2  tanganku ke belakang bokong Pandu, lalu saya mengisap dan mengisap penis Pandu kuat kuat.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

"Oooh…", Pandu mulai melolong dan kurasakan dia akan melepas penisnya dari gempuranku, kemungkinan dia telah tidak bisa menghentikan kepuasan service oralku.

Tetapi saya gak ingin melepasnya, saya harus membuat cepat berejakulasi. Dengan ke-2  tanganku yang kugunakan buat mengendalikan badan Pandu, penis itu kujilat memutar, lalu kepala penis itu kucucup kuat kuat serta sejenak setelah itu penis itu kembali kucelupkan dalam kuluman mulutku. Semuanya itu kulakukan di tengahnya gencarnya sikatan penis Dedi di lubang vaginaku.

"Aahh… lezatnya seponganmu Elizaa…", erang Pandu kesenangan waktu kurasakan cairan sperma Pandu menyemprotkan, penuhi rongga mulutku.

Selanjutnya bajingan tengik ini keluar juga.  Saya menelan semua cairan di mulutku ini, tetapi saya gak ingin Pandu berhasil lolos demikian saja. Dia telah menghancurkan rencanaku tadi semestinya telah sukses. Saya benar-benar geram kepadanya.

Saya terpikir bagaimana saya bersama Jenny, Sherly serta Cie Stefanny tempo hari sukses menaklukkan tiga pejantan di rumahku, serta kupikir saya barangkali dapat menggunakan langkah yang serupa buat melepaskan frustasiku di Pandu. Saya selalu mengisap penis dalam mulutku ini kendati penis itu udah melunak benyek.

"Ooh… sudaah… ampuun…", Pandu melolong lolong tidak kuat terima gempuranku, akan tetapi saya belum pula tuntas dengannya.

Saya lagi menarik dan menghirup penis Pandu, hingga selanjutnya dia menguik nguik seperti disembelih saja. Pada akhirnya saya hentikan kulumanku pada penis Pandu, dan waktu saya membebaskan tanganku, Pandu langsung tumbang lemas, sama dengan nasib banyak pejantan di rumahku yang tergolek selesai saya dan banyak pujaan hatiku balik memerkosa mereka.

"Oooh… kamu nyata-nyata pelacur, Cantik… ooooh…", Dedi meracau dan menohokkan penisnya dalam pada dalam lubang vaginaku.

Dadaku ibaratnya akan meletus waktu saya dengar penghinaan Dedi barusan. Selesai Dedi usai menyiraminya spermanya dalam lubang vaginaku, saya lekas berdiri, kembali tubuh, dan sekali ini saya menampar Dedi.

‘plaak… plaak…', 2x saya menampar pipi Dedi, keras sekali.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Dedi terkesima menatapku seperti tidak percaya dengan yang barusan berlangsung.

"Brengsek, kamu tetap bisa bisanya mengejek saya", desisku dengan suara gemetaran sangking geramnya.

Situasi di gudang jadi sunyi. Deru detak jantungku dapat kudengar secara jelas. Saya menggigit bibir meredam tangis. Saya benar-benar sakit hati sewaktu Dedi menyebutku pelacur.

Tanpa mempedulikan mereka kembali, saya lekas keluar gudang ini. Namun saya sadar kalau saya mesti membereskan diriku dalam toilet, sekalian sekurangnya saya mesti bersihkan tersisa sperma Dedi yang meluluh dari bibir vaginaku.

Dalam toilet, saya selekasnya mengangkut rok seragam sekolahku, serta saya ambil tissue yang ada untuk mengelap lelehan sperma disekitaran pangkal pahaku. Beberapa tissue kuambil dan kuselipkan pada bagian dalam celana dalamku yang sedikit basah, agar dapat memudahkan rasa tidak nyaman pada selangkanganku.

Dan sekali ini saya telah tidak kuat kembali, saya menangis tersedu-sedu. Kenapa saya mesti terima olokan sebagai berikut? Dengan berurai air mata, saya mengatur rambutku di muka cermin, lalu saya menyusuti air mataku dengan tissue. Untung makeup tipis pada parasku tidaklah sampai hancur karena air mataku.

‘kriiing…', bel pertanda jam pelajaran berpindah telah keluarkan bunyi.

Saya cepat keluar toilet dan saya sedikit lari menjurus kelasku. Diperjalanan saya lihat pak Totok yang anyar keluar kelasku, serta aku terus menjumpainya.

"Selamat siang pak. Maaf saya barusan tau-tau sakit pada perut, jadi gak dapat turut pelajaran pak Totok", saya menegur pak Totok sekalian sampaikan argumen kenapa saya barusan tidak dapat datang di kelas.

"Selamat siang Eliza. Ya, tak apa apa. Kelak kamu dapat pinjam catatan temanmu, tidak ada quiz maupun ulangan tiba-tiba ini hari. Eh… Eliza? Kamu habis menangis? Ya ampun… barusan perutmu tentu sakit sekali ya? Saat ini kamu masih sakit? Jika masih sakit kamu dapat istirahat di ruangan UKS", kata pak Totok.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

‘Uh… UKS? Gak deh… saya tak ingin terkena bencana untuk ke-2  kalinya di sekolah hari ini', pikirku dalam hati.

"Gak mesti pak, Eliza udah tambah enak. Terima kasih pak, saya kembali lagi ke kelas dahulu", jawabku sekaligus pamit di pak Totok.

"Baik, silahkan Eliza. Selamat siang", kata pak Totok.

"Selamat siang pak", kataku dengan lega, serta saya selekasnya kembali ketujuan ke kelas untuk ikuti jam pelajaran paling akhir.

IV. Sebuah Janji Yang Menggembirakan

"Sayang… kamu mengapa kok lama sekali di WC? Saya telah nyaris susul kamu lho…", bertanya Jenny waktu saya udah duduk di sampingnya.

"Tadi… saya sesudah sakit di perut Jen", jawabku perlahan.

"Eh…? Mengapa kamu sayang? Kamu sesudah nangis ya?", bertanya Jenny kembali dengan risau.

"Iya, barusan perutku tiba-tiba sakit sekali, saya tidak kuat metahan sakitnya, jadi saya hingga nangis. Namun saya sudah lebih enak kok saat ini Jen", saya bohong biar Jenny stop merisaukanku

"Saat ini perutmu telah tidak sakit?", bertanya Jenny kembali dengan kasihan.

Saya geleng-geleng kurang kuat sekalian usaha tersenyum di Jenny.

Sesungguhnya saya berasa sedikit gak nikmat sebab saya harus bohong di Jenny yang demikian mencermati dan mengasihiku. Perasaan salah ini sedikit mengacaukanku, meskipun saya tahu ini yaitu yang terbaik, dibanding ada yang dengerin percakapan kami saat saya menyatakan apa yang sesungguhnya berlangsung padaku pada saat saya berada pada toilet, ataupun lebih persisnya di gudang barusan.

Tetapi tak lama setelahnya Jenny udah kembali repot memikat serta menghinaku masalah Andy. Ditambah lagi saat jam paling akhir ini hari guru yang sebaiknya mendidik di kelas kami tidak masuk, maka dari itu kami bebas belajar sendiri. Jenny tambah bergairah merayuku, serta saya telah kehilangan akal buat membalasnya ledekan Jenny, sampai saya cuma dapat tersenyum malu.

Serta saat saya gak tahu harus melakukan perbuatan apa, tau-tau saya melamunkan Andy.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Apa ya yang lebih kurang lagi dilaksanakan Andy? Apa yang kurang lebih berada pada ingatan Andy kini? Apa dia pikirkanku? Tiba-tiba saya telah terasa kangen di Andy.

"Duh… bidadari yang satu berikut kembali jatuh hati deh… sampai sampai saya gak dirasa kembali", keluh Jenny.

"Siapa sich…", saya kembali lagi coba menghindar.

"Begitu ya? Jika gitu… kelak saya bilangin ke Andy ah…", kata Jenny sekalian memandang ke atas.

"Jeen… apaan sich… memang kamu ingin katakan apa ke Andy?", saya merengek-rengek.

"Mmm… saya ingin katakan apa ya… saya pengin katakan, kalaupun Eliza gak sukai dengannya", Jenny menjawab dengan tipe cuek bebek sembari mulai membungkusi buku bukunya ke tas sekolahnya, karena bel pulang sekolah memanglah baru-baru ini keluarkan bunyi.

"Jeen… tak boleh getho dong… aku…", saya mulai was-was jika kalau Jenny benar-benar dalam kata tukasnya, dan saya serta lagi merengek-rengek.

"Kalaupun begitu kamu tidak boleh menangkis selalu sayang, ngaku saja dech!", Jenny kembali merayuku.

"Aku…", saya tidak dapat bercakap apa apalagi dan parasku rasanya panas sekali.

Jenny menatapku dengan senyuman iseng. Saya cuma dapat tersenyum malu sembari membenahi seluruh buku serta alat tulisku ke tas sekolahku. Seusai doa pulang, saya dan Jenny siap-siap keluar kelas saat Sherly tiba-tiba ada di muka pintu kelasku.

"Duh…", saya berencana meratap sewaktu saya memandang Sherly tersenyum senyuman.

"Mengapa sayang?", bertanya Sherly yang dekatiku.

"Kalian ini pengen hingga kapan sich anyar senang nggodain saya?", tanyaku dengan memelas.

"Hingga kamu jadian sama Andy, dan nraktir kita kita", kata Jenny dan Sherly nyaris berbareng dan mereka ketawa suka.

"Ssstt!! Apaan sich? Jika lainnya dengar bagaimana coba!", saya marah-marah dengan was-was.

"Maka dari itu tidak boleh ngelamun saja sayang… review donk di sini sudah tinggal kita bertiga saja", kata Jenny sekalian memelukku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART3

Saya memandang ke seputarku, rupanya memanglah kelasku ini telah kosong selainnya kami bertiga. Namun tetap saya khawatir jika ada yang dengar kalimat mereka barusan terkait saya jadian sama Andy. Saya tidak mau Andy dengar gosip yang tak tidak, saya gak ingin hubunganku dengan Andy yang baru saja mulai bersemi ini jadi hancur.

"Yok, kita temani kamu sampai ke mobilmu ya", kata Sherly lalu menggamit tanganku.

"Tetapi, saya ingin mencari minuman dahulu, saya haus nih. Kalian lebih dulu saja dech", saya coba memberikan argumen buat pisah pada mereka, biar saya tidak tiada henti menjadi bahan ledekkan mereka.

"Ya tidak apa apa, kebenaran saya pun haus. Saya temani kamu ke kantin dech sayang", kata Jenny.

"Saya pula haus kok. Ya sudah kita ke kantin dahulu saja", kata Sherly yang sekarang telah tarik tanganku.

Saya tidak mempunyai argumen kembali, karena itu saya menurut saja didampingi mereka berdua ke kantin. Tentu ledekan mereka padaku kembali bersambung, dan saya cuma dapat tersenyum malu.

Hingga sampai di kantin, hatiku jadi risi waktu saya memandang sang cebol. Saya terlintas perbuatan bobroknya di gudang barusan kepada Cie Fifi.

Tapi saya usaha berlaku biasa. Manalagi Cie Fifi udah menegur kami serta bertanya apa yang kami pesan. Sesudah kami bertiga tuntas minum, kami selekasnya bayar pesanan kami serta mohon pamit di Cie Fifi.

BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama