CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4, Hasrat-Bispak03 "Eh kalian review tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu melihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly saat lagi kami ketujuan parkir mobil.

"Waktu iya Sher? Saya tidak review sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin sekedar Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan hanya saya saja lho!", kata Sherly dengan suara merayu.

"Kalian ini… apaan sich…", saya mengeluhkan jengkel meskipun sebetulnya hatiku suka sekali dengar seluruh ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan benar-benar betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, namun yayangmu pula kan", goda Sherly kembali, dan Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja sama-sama buat mengejekku habis habisan dari sejak kantin sampai ke parkir mobil. Tidak ada yang dapat kulakukan, saya tidak dapat membalasnya ujaran mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  doiku ini, yang sampai hati membuatku selalu tersenyum malu seperti berikut.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly di saat kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian menghina kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang setelah itu menunduk malu, karena kemungkinan ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya sebutan Andy.

Sekarang saya cuma dapat turut menunduk malu. Karena sebab Jenny serta Sherly, saat ini lidahku rasanya kelu juga cuma untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tidak boleh dimusnahkan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas bila kamu hingga hilangkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan suara sepelan barusan.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, barangkali parasku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan geram bersatu suka dan malu, namun mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi kian gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sembari mengangkat tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang lambaikan tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya menyaksikan selintas, nyatanya Andy  angkat tangannya pada Jenny serta Sherly.

Diam diam saya terasa sedikit iri mengayalkan apa yang lebih kurang hendak terjadi di dalam rumah Jenny seusai ini. Ditambah lagi Sherly ikut serta ke situ. Kemungkinan Sherly dan Jenny bakal membawa Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan hasratku mulai naik memikirkan semuanya.

Tetapi saya sadar saya gak boleh mengayalkan banyak hal yang dapat menghidupkan hasratku saat saya masih di sini bersama Andy, sebab saya tidak mau permalukan diriku sendiri. Apalagi saya tidak boleh kehilangan fokusku kini. Saya gak mau Andy mengira saya tidak perhatian kepadanya bila kedepan obrolanku gak menyambung lantaran pikiranku yang melayang-layang ke mana saja.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas di saat saya memandang Andy.

"Hai  Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, biarpun dengan hati yang berdebar-debar tidak karuan.

Kami kembali tercenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan kondisi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya menanyakan pada Andy.

Andy tersenyum malu serta mengacauk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin mengetahui apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap kuatir.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli menyaksikan kekhawatiran Andy. Kendati pun sudah pasti saya terasa puas, namun saya mulai ingin tahu kenapa Andy menantiku di sini. Apa Andy ingin menyampaikan suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan seluruh perhatian yang diberi Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum pula dengan status sepasang pacar.

Biarpun demikian, besar angan-anganku kalau dalam tempo dekat kami berdua bakal betul-betul jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya berasa seperti tersambar petir pada siang hari yang sangat ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saja saya tak sadar diri, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut saat yang kutunggu nantikan sejak mulai saya berjumpa serta mengetahui Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi elokku bakal lekas terwujud.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, serta saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa puas yang benar-benar amat.

"Bila gitu… saya malam nanti telephone kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nanti ya", saya berbicara perlahan, serta mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan cepat, hingga sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini yakni sebuah janji yang menyenangkan buatku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya mohon pamit pada Andy sesudah kembali lagi kami termenung lumayan lama.

"Oh iya… saya  pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu  take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama-sama lambaikan tangan dengan Andy. Saat ini saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy bakal menghubungiku malam nanti, entahlah apa yang hendak kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Yang pasti ini hari saya suka sekali, serta saya telah tak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang elok untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya menghimpit klakson mobilku 1x sewaktu saya telah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang membuka pintu bagiku, dan saya jadi terkenang keusilanku barusan pagi. Saya mengendalikan napas sekalian masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit terkaget lihat ada mobil kokoku di garasi. Dan sewaktu saya menyaksikan kokoku berada pada dalam mobilnya, yang nampaknya repot mengutak atik suatu di mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang tentu menempatkan sakit hati padaku itu gak akan seberani itu untuk menyentuhku pada saat ada kokoku di sini.

Karena itu saya turun dengan rileks, dan merapat mengarah kokoku yang repot di mobilnya. Saya lihat Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tiada khawatir bakal diapa apakan olehnya. Dan saat ini saya telah ada di samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu anyar nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengin donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya dan memberi satu kotak CD masih terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku telah usai menempatkan CD lagu baru itu di CD changer mobilnya.

"Terimakasih ya ko", kataku dengan suka serta menimang-nimang nimang CD itu, lantas memulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya telah lapar nih", kata kokoku sembari mengacau rambutku sampai jadi sedikit awut awutan seperti berikut.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

Demikian kalaupun saya bersua kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau seperti berikut. Lantas kami makan bersama sembari sama-sama ceritakan banyak perihal yang anyar kami alami.  Sudah pasti saya tak segila itu buat bercerita seluruhnya kegiatan seksual yang kualami di kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Berada di kamu kan me?", bertanya kokoku saat kami telah tuntas makan.

"Oh iya… tidak lama saya ambilkan ya ko", kataku sekalian membasuh tanganku.

"Aku terus turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku dan saya tunggu kokoku usai membasuh tangan, lalu kami keduanya sama ke atas ke arah kamarku sembari kadangkala sama-sama mengejek, serta sekali ini saya yang menang demikian saya memakai Cie Stefanny selaku bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lantas segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terkenang tempo hari, saat Jenny dan Sherly tiba mengantarku dan lihat sepatu Cie Stefanny.

Tidak lama jantungku berdegap kuat. Tau-tau saya berasa seram mengandaikan apa reaksi kokoku jika dia lihat Cie Stefanny tertidur di dipan kamarku pada situasi telanjang bundar. Tetapi aku segera kembali tenang sewaktu saya sadar kalaupun tidaklah ada sepatu siapa-siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Di kamar, saya menghidupkan AC dan buka tirai jendela. Sesudah kokoku merapikan anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku mohon pamit padaku, tuturnya pengin temani papah mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang saat malam hari pada umumnya.

Sembari tutup pintu sesudah kokoku telah keluar kamarku, saya mulai berpikiran, memiliki arti saya sendirian sampai esok malam. Serta saya tahu saya mustahil bisa lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini bila saya tidak mengamankan diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pula pikirkan apa yang penting kulakukan waktu saya mesti makan nanti malam. Entahlah, kemungkinan saya mesti menghentikan lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Jadi saya mengamankan pintu kamarku, namun suatu ketukan ketika saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa jika saya bawain kamu roti tawar serta keju kegemaranmu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur serta memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdegap kuat, serta saya usaha menentramkan diriku dengan menyelinapkan mukaku di dada kokoku yang cukup bagian ini.

Kokoku balas merengkuh badanku secara lembut, dan saya terus diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit sesuai itu?", bertanya kokoku dengan bertanya-tanya.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut kalaupun pintu yang anyar kukunci udah diketok semacam itu?", saya berkeberatan serta mendangak menyaksikan kokoku, dan saya memasangkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan tindakan halus kokoku ini. Saya kembali menyelisipkan mukaku ke dada kokoku, dan saya merasakan aman ada di dekapan kokoku.

Sesungguhnya saya tidak pengin membebaskan kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Tetapi saya takut kokoku jadi syak wasangka dengan sikapku.

Karena itu dengan berat hati saya melepas dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, sudah pasti gak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Seusai kokoku keluar kamar, saya kembali mengamankan pintu kamarku agar saat nanti kokoku udah pergi, saya udah aman. Sedikitnya ini siang saya bebas dari problem pak Berbudiin, Wawan serta Suwito yang tentu tidak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang diberi kokoku ini pastinya dapat melindungiku dari rasa lapar di saat kelak saya harus terpenjara dalam kamarku sendiri, untuk mengelak gairah tiga pejantan itu.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

Saat ini saya mau tidur siang barang sekejap, agar malam nanti saya tidak penat atau mengantuk saat Andy menghubungiku. Dan tentu saya gak ingin tidur demikian saja, saya mau tubuhku bersih maka saya dapat tidur secara nyaman.

Jadi saya siap-siap buat lekas mandi. Sekalian menenteng handuk, saya datang ke kamar mandiku buat menyediakan air hangat di shower dengan memutar handel keran mengarah yang umumnya.

Sesudah saya terasa air yang memancar dari shower ini gak begitu dingin, dengan rileks saya menanggalkan busana dan rok seragam sekolahku,  bra dan celana dalamku, lalu seluruhnya kutaruh dalam keranjang busana kotor.

Saya menggembok pintu kamar mandiku serta saya selekasnya berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa letih yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah seluruhnya badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri waktu saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Sekian kali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, serta dari awalannya yang tidak berencana itu saat ini saya sendiri yang malahan berencana sentuh dan memikat ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengerang nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari memikirkan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku kini.

"Mmmh…", saya kembali mendesah dengan napas mengincar, sembari pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, dan bersamaan nafsuku yang tambah menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semuanya rabaan serta penekanan yang kulakukan pada bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya mengandaikan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra, pun lagi meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut semacam ini.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Hasratku sudah memulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku mengandaikan Andy menggagahiku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengesah, mendesah, dan menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri dan saya lagi mengayalkan Andy yang kerjakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku tambah gak memiliki aturan. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap gerakan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku telah memulai berganti menjadi  dengusan, serta tidak lama setalah itu badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mendesah panjang, gak kuat kembali terima seluruhnya kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas terengah-engah, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku lagi merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal gara-gara kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti musnah demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan lambat membatasi malu mengerti kalaupun saya baru-baru ini bermasturbasi sekalian mengandaikan Andy, serta saya usaha menghimpit hasrat birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, dan orgasmeku juga berkurang. Rambutku jadi basah seluruhnya, serta saya memastikan untuk keramas sekaligus. Gak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, serta sekarang saya udah terasa nyaman dengan badanku.

Seterusnya saya menghanduki rambut dan badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku sampai ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, saat saya hampir menjerit waktu saya memandang bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku barusan kordennya tidak kututup.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL PART4

"Kalian ini udah hilang ingatan ya!", saya 1/2 menyentak pada Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sebetulnya bukan tak ingat jika badanku ini udah berkali kali dicicipi dan dijarah habis oleh mereka. Tentulah bertelanjang badan dihadapan mereka telah bukan perihal yang gemilang, ditambah lagi waktu ini badanku masih terlilit handuk mandiku. Tetapi tidak tahu mengapa, waktu ini saya terasa kecewa diintip oleh mereka semacam ini.

Wawan serta Suwito beraga gak dengar kata kataku, serta mereka berdua menempatkan tangan mereka di dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan ingin saya ulangi kata kataku, sampai saya semakin geram. Lihat sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah tentu pergi. Jika kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar sesuai ini padaku.

Saya mengambil langkah ke jendela dan bakal tutup korden jendela kamarku ini, sewaktu tiba-tiba terbayang suatu buah pikiran yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka terus melihatiku sesuai itu, saya bukan menutupkan korden jendela kamarku, tetapi saya malahan longgarkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama