CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL, Hasrat-Bispak03 Beberapa menit saya terjaga dari tidurku. Kendati pun saya telah berasa cukup lebih enak, saya masih pengin bermalas-malasan, serta biarkan badanku yang telanjang bundar serta terselip dalam bedcover ini terus terbujur, nikmati empuknya ranjangku. Terkadang saya menciumi rambutku yang terbentang di atas bantalku ini, nikmati lembutnya rambutku serta wanginya berbau rambutku ini.

Dan saya telah kembali tersenyum senyuman sendiri sebab saya terlintas peristiwa pada hari tempo hari bersama Andy, mulai dengan sikap canggungnya di sekolah saat temaniku hingga kembali pada kelasku, serta yang sangat membuatku berbahagia yaitu SMS Andy malam harinya, yang memperingatkanku supaya lekas istirahat serta tidur sebab ia paham saya kepayahan.

Namun, Andy tahunya saya kepayahan karena belajar hingga malam, tidak dikarenakan ngeseks berkali kali mulai sejak tempo hari lusa. Saya melihat jam kamarku, rupanya udah jam 5:10 pagi. Jadi saya menarik napas panjang, siap-siap jalani ini hari yang entahlah dapat memberinya warna manalagi pada kehidupanku.

"Auw…", saya meratap perlahan-lahan sewaktu saya melangkah kakiku ke kamar mandi.

Ke-2  betisku masih berasa demikian pegal di saat kupakai jalan, bahkan juga lubang vaginaku adakalanya berasa sedikit nyeri. Rupanya badanku belum juga sembuh betul seusai tempo hari saya terbawa dalam acara pesta sex yang liar itu. Meski sebenarnya saya telah istirahat semalaman tanpa problem, juga saya telah tidur lebih dini seusai terima SMS Andy kurang lebih jam 9 tempo hari malam.

Saya mengambil langkah tertatih tatih ke dalam almari bajuku untuk ambil bra serta celana dalamku, pun seragam putih abu abu. Peduli benar-benar dengan intimidasi Dedi, ini hari saya menentukan untuk menggunakan celana dalam. Sepanjang hari tempo hari di sekolah saya berasa benar-benar was-was, mengayalkan rekan temanku di sekolah tahu jika saya tidak memakai celana dalam. Jika kelak Dedi menyusahkanku, saya telah pasrah.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

Kadang-kadang saya menyambat, waktu merasa sakit yang menimpa betisku ini mengusik cara kakiku. Juga sekarang saya baru rasakan kalaupun otot perutku pula sedikit kejang, seperti habis melaksanakan sit up berkali kemungkinan.

Akan tetapi perlahan-lahan saya mengerti satu perihal yang aneh, entahlah mengapa saya justru nikmati merasa sakit yang menimpa perutku ini.

"Ih… apaan sich saya ini… waktu pagi pagi telah kisruh gini…", saya menggerundel dan memarahi diriku sendiri.

Jadi saya usaha tidak untuk melepaskan pikiranku melayang-layang kemanapun. Selesai saya gantungkan seluruhnya lembar kemeja yang hendak kukenakan juga handukku, saya menutup pintu kendati pun saya masih ingat kalaupun pintu kamarku terkunci. Tetap rasanya aneh jika saya harus mandi tanpa mengamankan pintu kamar mandi, dan saya tidak ingin kalaupun saya jadi terlatih semacam itu.

Saya mulai memberikan hati badanku dengan shower air hangat dan cairan sabun mandiku yang harum, halus memberi kesegaran. Sehabis usai, saya lekas keringkan badanku serta memakai bra dan celana dalamku, lalu saya ke arah meja dandanku menyaksikani bayang-bayang diriku di cermin.

"Sayang kamu sudah gak virgin… semestinya virgin kamu itu cuman untuk Andy… kalaupun nantinya Andy tahu kamu telah tidak virgin, apa Andy masih pengen sama kamu?", saya berujar di bayang-bayang diriku di cermin, serta saat ini hatiku jadi bersusah-hati.

Saya mulai memanfaatkan busana dan rok seragam sekolahku. Rasa pegal di ke-2  betisku telah berasa sedikit menyusut. Sesudah mematikan AC kamarku, saya periksa sejumlah buku yang berada di tas sekolahku, meyakinkan tidak ada yang ketinggal dan gak lupa saya masukkan handphoneku ke tas.

Lalu saya kenakan sabuk yang umum kupakai ke sekolah serta siap-siap buat membereskan tampilanku di muka meja dandanku, saat tiba-tiba saya dengar mobile-phoneku mengeluarkan bunyi, dan dari deringnya saya tahu jika ada SMS masuk.

Saya cepat buka tasku cari mobile-phoneku, dan selekasnya membaca isi SMS itu dengan penuh ingin.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

‘Pagi Eliza. Kamu udah tambah enak? Saya ingin ini hari kamu telah lebih sehat dan gak penat.'

Sewaktu saya menyaksikan nama pengirimnya ialah Andy, hatiku kembali berbunga bunga. Aku terus menulis balasan perkataan terima kasih sekalian jawaban kalau saya udah lebih sehat juga sudah tidak letih. Saya puas sekali karena saya terasa Andy mulai berani memberinya perhatiannya padaku.

Seusai saya simpan hpku dalam tas sekolahku, saya kembali siap-siap mengatur tampilanku di muka meja dandan. Saya memblow rambutku dengan hair dryer sembari menyisir rambutku sampai tampak rapi serta elok megar, lalu saya memberinya sedikit bedak pada parasku.

Ini hari saya mau nampak lebih elok dan menarik dihadapan Andy, serta saya melumurkan lip gloss sesuai kebutuhan di bibirku.

"Andy… kalaupun saja kamu tahu… saya puas dengan perhatian yang kamu beri padaku…", saya mengguman perlahan sekalian melihati diriku di cermin menegaskan tidaklah ada yang keliru dengan performaku.

‘tok tok tok…', kedengar nada ketukan di pintu kamarku yang membubarkan lamunan elokku.

"Siapa?", saya ajukan pertanyaan sekalian ambil tas sekolahku, lalu saya ambil langkah mengarah pintu kamarku.

"Saya non, sarapannya udah saya persiapkan", kedengar jawaban Sulikah.

Saya buka pintu kamarku yang terkunci, dan ucapkan terima kasih di Sulikah. Seterusnya saya mengamankan pintu kamarku, dan saya ambil kaus kakiku di almari kecil yang berada di sisi rack sepatu, dan saya pakai kaus kaki namun juga sepatuku.

Tau-tau saya tersadarkan, entahlah mengapa Sulikah tetap berdiri di dekatku.

"Sulikah? Mengapa?", saya menanyakan terheran-heran.

"Non Eliza, ini hari non elok sekali…", kata Sulikah yang tetap menatapku denganc penglihatan terpukau.

"Terimakasih ya", saya tersenyum suka.

Dalam hati saya mengharapkan di sekolah kelak Andy akan memujiku seperti berikut, meski jika menyaksikan Andy yang malu-malu seperti tempo hari, rasanya asaku itu tak bisa diwujudkan sekencang itu.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Saya turun ke kamar makan buat nikmati makan pagi pagi. Saya makan semakin sedikit dari umumnya, karena tiba-tiba saja saya takut jadi gendut. Saya gak ingin menjadi nampak tak menarik buat Andy. Dalam sekejap saya menuntaskan sarapanku, serta sesudah membersihkan tangan dan mulutku, saya ambil langkah tuju garasi.

Dari sana saya memandang pak Berbudiin sedang mengelapi mobilku. Waktu saya merapat, pak Bijaksanain yang melihatku saat itu juga menyudahi tugasnya, serta dia menatapku seperti baru pertama melihatku saja.

Demikian pula Wawan dan Suwito yang awal mulanya sapu langit langit di garasi, saat ini terdiam melihatku sembari selalu menggenggam sapu panjang pada tangan mereka.

"Pak Berbudiin, ngelapnya telah dahulu ya. Tolong lapnya diminggirkan dahulu donk, Eliza sudah pengin pergi sekolah nih", saya bercakap pada pak Bijaksanain sembari menunjuk lap masih ada di dalam atas kap mesin mobilku.

Tidak ada jawaban dari pak Bijaksanain yang cuma membawa lap itu dari kap mesin mobilku, dan konyolnya dia lakukan itu sembari lagi menatapku. Saat saya memandang seputar, saya menyaksikan Wawan dan Suwito pun punya sikap sama, mereka selalu mematung sekalian menatapku.

"Hei! Kalian seluruhnya mengapa sich? Tak pernah lihat cewek cakep ya?!", saya menyengaja menghardik dengan nada yang lumayan keras sampai semua kaget.

Suwito hingga nyaris terpelanting dari bangku yang dinaikinya, sedang Wawan dengan muka terperanjat jatuhkan sapunya. Pak Bijaksanain sendiri mengelus dadanya berulang kali. Saya meredam tawa memandang reaksi mereka bertiga ini, namun saya usaha masih tetap memasangkan muka seserius mungkin. 

"Yah non Eliza, keras sangat suaranya… membikin terkejut saja!", gerutu pak Berbudiin lalu mulai dekatiku.

Wawan dan Suwito turun dari bangku mereka, dan mereka berdua mulai juga dekatiku dengan penglihatan mata mereka yang benar-benar kukenal, penglihatan mata mereka pada waktu mereka demikian gaungs dan bergairah nikmati badanku.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

"Eh eh… kalian pengen apa? Tidak! Tidak mau!!", mengerti apa yang bakal dilaksanakan oleh pak Bijakin, Wawan dan Suwito, saya berseru kuatir dan cepat cepat masuk ke mobilku, lalu saya menutup pintu mobilku saat sebelum mereka sukses tangkapku.

Tetapi saya buka sedikit kaca pintu mobilku di samping kiri, biar saya dapat dengar apa kata mereka, pula biar mereka dapat dengar jawabanku yang nyata kuusahakan untuk bikin mereka makin jengkel.

"Marilah non Eliza… Sesaat saja non", kata Wawan serta Suwito nyaris berbareng serta mereka menarik narik handel pintu mobilku, coba buka pintu mobilku yang udah terkunci ini.

"Tak mau! Tidak mau! Kelak bajuku lecek! Dasarnya tidak ingin!", saya menjawab dengan nada yang lumayan keras serta menggelengkan kepalaku berkali kali, namun saya menyengaja mengerling ke mereka, dengan type yang kubuat semenggoda mungkin. 

Ke-3  pria itu memandang diriku dengan gaungs. Diam diam saya terasa takut mengayalkan apa yang bisa terjadi kalaupun kini saya hingga ketangkap mereka. Dapat dapat saya telat masuk sekolah lantaran diminta layani hasrat birahi mereka terlebih dulu.

Seusai sekian kali saya menggelengkan kepala dengan kerlingan nakal untuk menjawab keinginan mereka yang tetap memaksakan saya turun tidak lama, selanjutnya mereka berserah pula dan kembali menyambung tugas mereka. Pak Berbudiin mengelap mobil mamaku, sedang Wawan serta Suwito kembali naik ke bangku tadi mereka gunakan dan menambahkan sapu langit langit garasi ini.

Sekalian tersenyum senyuman sebab merasa menang, saya menghidupkan mesin mobilku. Dan sewaktu saya menyaksikan mereka bertiga pura pura tidak tahu bila mereka mesti memberikan pintu garasi serta pintu gerbang buatku, saya menghimpit klakson mobilku sampai mereka terkaget dan seluruh alat bersih bersih yang ada pada pegangan mereka itu kembali jatuh ke lantai garasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya sudah tidak tahan kembali dan saya ketawa sejadi jadi sembari tutup kaca jendela mobilku. Pak Bijaksanain yang terdekat dengan mobilku kelihatan bersungut sungut sekalian membuka pintu garasi selanjutnya pula pintu gerbang, sementara itu Wawan serta Suwito kembali menatapku dengan gaungs.

Saya meleletkan lidah dengan puas, meski saya tahu habis pulang sekolah kelak mereka bertiga akan membalasnya sakit hati padaku, tidak tahu melalui cara menjadikanku piala bergilir maupun piala bersama. 

Tetapi saya tidak peduli, toh tanpa kugoda seperti barusan lantas mereka bertiga udah berkali kali menjadikanku betina mereka waktu tiada siapa siapa dalam rumah.

Entahlah kelak apa yang hendak mereka lakukan padaku seusai seluruh yang kulakukan ini, jika kelak saya nyata-nyata harus sendirian dalam rumah. Kembali kembali, diam diam saya takut seram mengayalkan perbudakan apakah yang mesti kujalani seusai saya pulang sekolah kelak.

Sehabis pintu terbuka seluruhnya, saya selekasnya melesatkan mobilku ke sekolah. Saya tidak pengen memikir apa yang bisa berlangsung dengan diriku kelak, sebab di pikiranku waktu ini cuman ada satu perihal, yakni saya mengharap ini hari Andy menjumpaiku.

Entahlah, apa karena hanya argumen pinjam buku catatanku atau argumen yang lainnya, yang perlu buatku saya mengharapkan ini hari Andy melihatku. Ini hari saya telah merias diriku secantik yang saya dapat, dan ini kulakukan special cuma buat Andy. Saya mau Andy betul-betul terpikat padaku.

II. Impian Cantik Di Pagi Hari

Masih 15 menit saat sebelum bel masuk sekolah keluarkan bunyi di saat saya sampai di parkir sekolah. Jantungku berdetak cepat di saat saya menyaksikan Andy baru turun dari mobilnya. Serta waktu saya memandang tempat kosong di sisi mobil Andy, rasanya saya seperti punya mimpi elok, dan saya puas sekali.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

Saya tidak pengin mimpi elokku ini amblas demikian saja, karenanya saya selekasnya melesat dan memarkirkan mobilku dari sisi mobilnya Andy. Dan Andy kayaknya langsung mengetahui kalaupun ini yaitu adalah mobilku. Sekarang Andy memandang ke arahku serta dengan sabar dia tungguku tuntas memarkirkan mobilku ini.

Saya turun dari mobil dan mengancing pintu, dan kami berdua sempat sama-sama pandang untuk sejumlah lama waktunya. Lantas Andy tundukkan mukanya waktu saya tersenyum kepadanya. Perlahan-lahan saya mengambil langkah dekati Andy, yang saat ini baru kusaksikan kalaupun parasnya merona merah.

"Hai Andy… thanks ya semalam, mm… pula barusan pagi… saya sudah sehat kok, pun sudah gak demikian penat seperti tempo hari", kataku lambat.

Hatiku makin terlena sewaktu saya menyaksikan paras Andy yang cakep itu tersenyum halus. Tetapi Andy masih juga menunduk seperti tidak berani melihatku serta saya tersenyum geli memandang kecanggungan Andy.

"Hai Andy…", saya menyapanya kembali sebab Andy terus menunduk tanpa ada menjawab kata kataku.

"I… Iya… hai Eliza… kamu… e… kamu…", nada Andy kedengar demikian grogi.

"Saya mengapa?", saya menanyakan dengan senyuman jail.

"Aku… anu… saya puas kamu telah tidak sakit", Andy menatapku sesaat, lalu dia kembali menunduk.

"Ooo… terimakasih ya Andy, kamu baik dech. Mm… ya sudah saya masuk ke kelasku dahulu ya", saya bercakap dengan girang.

Sesungguhnya saya sedikit sedih, saya barusan mengharap kalaupun kelanjutan kata-kata Andy barusan itu yakni penghormatan dari Andy jika saya kelihatan elok ini hari. Saya jadi sedikit ingin tahu, apa sebetulnya Andy itu menganggapku elok atau mungkin tidak. Walau bagaimanapun, kalimat Andy barusan itu masih tetap membuatku tersenyum berbahagia.

Saya telah percaya sekali kalaupun Andy senang padaku, dilihat dari sikapnya yang selalu salah tingkah sebagai berikut serta ujaran Andy barusan tunjukkan kalaupun Andy sangat peduli padaku.

"Aku… bisa saya temani kamu kembali sampai ke kelasmu, Eliza?", Andy ajukan pertanyaan dengan suara lambat.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya mengusikk suka, tetapi Andy menunduk demikian dalam dan dia mustahil dapat melihatku. Saya tersenyum geli memandang Andy yang demikian canggung dan salah tingkah di depanku. Apa ini karena dia pun suka padaku?

"Andy…", saya panggil Andy, serta saat dia membawa mukanya menatapku, saya mengacaukankkan kepalaku kembali sekalian tersenyum kepadanya, senyuman yang kupasang semanis mungkin. 

Andy menatapku dan sekali ini dia tersenyum, tidak tahu suka atau malu, atau ke-2 nya. Saya gak meyakini, namun saya terasa tatapan Andy ini benar-benar menghangatkan hatiku. Saya gak tahu kalimat apa yang dapat melukiskan hatiku saat ini, yang pasti saya merasai pada pagi ini hari saya mendapatkan impian yang elok. Dan saya benar-benar berbahagia waktu Andy lagi mengambil langkah di sampingku, meski Andy yang kadangkala menengok dan tersenyum padaku itu cuma diam membisu.

Sesuai sama tempo hari, saya merasai beberapa tatapan iri dari beberapa pelajar cewek yang melihatku jalan ke arah kelasku dengan didampingi Andy. Kembali kembali saya terasa senang serta suka, meski sesungguhnya kami berdua ini belum dengan status sepasang pujaan hati. Serta saat ini kami berdua duanya sama diam sekalian lagi mengambil langkah, hingga akhirnya kami berdua datang di muka pintu kelasku.

"Andy… thanks ya", saya minta pamit pada Andy.

"Aku… saya  ke kelasku dahulu Eliza…", jawab Andi dengan grogi sembari mengangkat tangannya.

"Iya", saya menjawab sekalian balas lambaikan tanganku.

Saya tersenyum senyuman sembari ambil langkah masuk ke kelasku. Namun di saat saya memandang Jenny yang dengan senyuman jailnya itu menatapku dan menantiku di bangkunya, saya menghela napas panjang sekalian lagi mengambil langkah untuk duduk di samping Jenny. Saya udah pasrah, ini hari saya tentu dibujuk dan diledek habis oleh Jenny.

CERITA SEX AKIBAT KENAKALAN ELIZA SINTAL

III. Rahasia Lain Di Gudang Sekolah

Sepanjang hari ini tidaklah ada peristiwa spesial, disamping Jenny yang repot merayu serta mengejekku terkait Andy,  Sherly yang turut jadi parah kondisi pada waktu kami bergabung di kantin saat pukul istirahat pertama serta, dan saat jam istirahat ke-2  seperti saat ini waktu ini.

Serta bila umumnya saya terus usaha membalasnya ledekan mereka, sekarang saya cuma dapat menghindar atau tersenyum malu, meski hatiku rasanya puas sekali. Untung saja bel pertanda jam istirahat ke-2  usai ini telah keluarkan bunyi.

"Simak deh… wajahnya sampai merah ini", kata Jenny yang ketawa geli.

"Duh… kasihan…", sentil Sherly dan mereka berdua kembali ketawa geli.

"Kalian ini tidak perlu pura pura kasihan dech. Dari pagi barusan kalian terus ngeledek saya,  ngetawain saya. Kalian jahat!", saya marah-marah serta merengek-rengek, lalu saya pura pura merajuk.

"Iya iya… saat ini sudah gak kok. Cup cup… tidak boleh nangis dech sayang… Kita kembali ke kelas yok", mengajak Jenny sekalian merengkuh tanganku.

"Jen… saya saja yang nggandeng Eliza… istirahat pertama barusan kamu kan udah…", kata Sherly dengan suara meminta.

"Hmmhh… Iya deh…", kata Jenny sekalian menghela napas panjang dan serahkan tanganku yang ada pada gandengan tangannya itu di Sherly.

"Apaan sich kalian ini…", saya ketawa geli, lucu pula rasanya memikir diriku jadi rebutan Jenny dan Sherly seperti berikut, tetapi saya menurut saja waktu Sherly merengkuh tanganku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama