CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak03 Bagaimana tak, 5 bulan lalu, saat dia tengah tunggu anak buahnya menyerahkan hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat gontai hingga dia gak dapat menantang waktu digeret ke mobil serta dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tidak aneh kembali dengan tempat penyidikan. Dia telah beberapakali mesti duduk di dalam ruang semacam itu, bertransaksi untuk keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup antik. Dia jadi belum kenal siapa interogatornya ini kali. Suara pria itu demikian dalam, sampai dia juga mengaku kalaupun dia jadi menyimpan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu menjadi permulaan. Margo yang umumnya tidak sabaran dan berani menentang sekarang menunjuk mengikuti.

"Dia saat ini tinggal dalam tempat Nuri. Saya ingin, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa memanfaatkan ia selaku layanan uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba mengenai muka Margo. Orang ini top, berpikir Margo… dia berjumpa musuh yang semakin kokoh dibanding dirinya sendiri.

"Anak buahku juga kerap ada seperti biasanya, mengharap bagian darimu… dan kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah bekerja keras… kau mesti mengatur sampai tamunya jadi tambah beberapa dari tempat yang lainnya, walaupun sesungguhnya tiada kontribusimu juga ia sudah tentu akan menjadi diva di sana… Sebarkan informasi, sebarkan perihal dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya bertekad buat bertanya… "Mengapa kau ingin merusak wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

Lelaki itu menjawab, "Saya ingin membinasakan dianya sendiri, sampai jika waktunya telah tiba… dia akan tunduk seluruhnya di diriku… Tapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… 

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

dia mesti rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo menciut. Lelaki ini hilang ingatan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, dan bikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu serta tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Lakukan…"

Mira menyaksikan kalaupun Margo menjadi pucat selesai terima telpon itu… serta Mira belumlah sempat memandang Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menyingkirkan gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, membikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Namun saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, akan tetapi hatinya sedikit suka sebab dia dapat mengompori Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Pembicaraan barusan membikin Margo benar-benar takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira udah memberinya badannya kepada kamu selaku bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membikin Margo tercenung.

Bagaimana dia dapat tahu?

"Kau akan melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, bawa ke-10 panglima tempatmu… silahkan siksa Sani, cabuli bekerja keras, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, agar ia ikut serta menganiaya Sani untuk menumpahkan marahnya…"

"Tapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuma kenakan tank luar biasa serta celana pendek, gak terlampau memerhatikan Mira yang tiba dekatinya. Dia memandang wanita itu sesuai sama dirinya… cuma tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira bergaya ramah. "Berbelanja?"

Sani cuma tersenyum simpul, dia lagi tidak mau berbasa-basi. Bahkan juga sebetulnya dia sendiri gak memiliki banyak kawan di Kalirotan. Dia bertambah tertutup dalam sosialisasi.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Yang dia pengin kerjakan hanya buka pahanya lebar-lebar, dan melepaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya serta mulutnya secara optimal.

"Sani… saya ingin mohon bantuan tidak lama, saya ingin mengambil barang di gang samping, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas ingin sekali menampik, tapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang rada sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau ikuti cara Mira menuju gang yang dia ketahui adalah sisi terkejam di Kalirotan, serta tidaklah ada satu juga PSK yang cukup normal untuk menjual diri pada tempat itu…

Mira  memajukan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka Sani tersungkur jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Sewaktu si gadis bangun, dia bisa dengar jika pintu ada berada di belakangnya ditutup. Untuk sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap lantaran silau. Dan saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya udah mengepungnya. Mira lantas mengambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Tempelengan keras si pelacur yang tidak diduga oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan dan sepakan terus-menerus Mira membuat Sani terjengkang. Mira yang seperti kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira menduduki perut Sani, dan dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menghantamkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang berniat menginginkan muka Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Semula Sani memutuskan pasrah.

Tetapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampil. Demikian memperoleh kemungkinan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat yang kurang etis, ya… terkecuali Margo…

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D


Ia melihat model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… jenis berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Malahan lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani saat ini tidak akan bertanding ibarat orang polwan. Dia saat ini cuma berlaga berdasar insting survival… serta ini cukup mencengangkan Margo, yang menginginkan kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini miliki keterampilan berhadapan yang dapat membikin si perwira takjub. Akan tetapi, sesimpel apapaun Cat Fight yang terhidang, terang tampak jika Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak kembali pada gaya berhadapannya yang dahulu.

Margo memberikan pertanda ke seoang anak buahnya yang dengan gesit menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis dan mengeluh kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang luka oleh tonjokan Sani, beres-beres rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, menimbulkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membentang dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat paras Sani yang telah dibikinnya cacad itu. Tetapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah serta megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo membebaskan si gadis yang selekasnya jatuh terduduk, dan Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang dan mendekam kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras hentikan cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai untuk menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengerang membatasi sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Serta Mira mengambil langkah maju.

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. 

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

Dia menyuruh lima panglimanya buat berikan pelajaran pada Mira, yang sekarang beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tapi sekarang dia mesti memikir dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang mencapai telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati instruksi yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling berkilau. Dengan badan tengkurap, Sani haya dapat bergidik merasai dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seolah menarik tiap lelaki buat meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Serta terlebih lubang cantik yang seolah tidak buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang jarang mendapat kesenangan sama, baik dari istri syah mereka atau pelacur yang lain memutuskan buat tidak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat merasai baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan jika sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor serta dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat rasakan dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sama dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terekspos bebas di depan lelaki bajingan yang selalu berlakukan banyak karyawan sex komersil bagaikan onggokan daging pemuas hasrat. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor dan kasar cuma karena berbentuk susunan laporkan semen tiada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih sebab tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!
Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Sani menjerit sejadinya di saat Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya tambah kuat di saat Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan memecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan serta pekikan memohon ampun Sani betul-betul tidak digubris oleh Margo yang seolah melepas keberangan yang ditahannya sampai kini. Saat lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cidera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut didepan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan sekehendak hati menusukkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang di situ. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis sebab keringat si kepala preman membuat perih bilur serta cedera di badannya. Sani cuman menggeletar mencegah perih saat selanjutnya Margo menarik keluar penis yang udah buang sperma ke rahimnya.

"Cicipin tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belumlah lagi tuntas waktu ke-10 anak buahnya selekasnya menyerobot Sani yang cuma dapat mendesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergerak ke figur badan di pojok lain gudang itu. Figur Mira yang paling memilukan. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, sejumlah giginya tanggal, lengannya terlihat patah dan dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya memanglah kejam… akan tetapi itu butuh. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira yang bernafas meskipun cuman kadang-kadang.

"Saya udah molorangmu, Mira… namun kamu menantang aku…." tukasnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

Margo mengangkut badan kurang kuat Mira…

"Saksikan baik, Mira… Ini hukuman bagimu," tukasnya sekalian buka terpal.

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak lihat isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang terperanjat karena paparan matahari membuat Mira takut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan sesuai itu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuman dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira merasai sakit, tetapi dia tidak akan dapat bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat rasakan kesakitan tanpa dapat melaksanakan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi makanan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo menyaksikan anak buahnya yang lagi menyelesaikan Sani. Dua penis anak buahnya sedang membantai anus si gadis secara berbarengan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis buat penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya lagi membabat vagina si gadis dengan kepalannya, serta dia gerakkan tangannya dengan amat kasar. Margo menyaksikan menjurus kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat ada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan di belakang kepala. Margo tersenyum senang menyaksikan ekspresi muka banyak kepercayaannya yang gak mengenali takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membikin nyawanya terbang tinggalkan badannya. Dan pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi deskripsi paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima daerah yang gak lama  ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi barisan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

Pimpinan regu hampiri figur yang lagi kembalikan pistol yang baru-baru ini mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Lokasi telah ditangkap, seluruh intimidasi udah dinetralisir, laporan usai"

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Lelaki itu mengacauk serta pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figur badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya bercakap lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di dipan empuk. Dia meraba sisi lengannya yang dirasa sakit dan merasa jarum I.V  di situ. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia lihat kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berubah menjaga badannya, mengembalikan semua cidera. Mereka serta banyak dokter berusaha dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit serta melihat refleksi dirinya sendiri di cermin, dia takjub. Tidak ada satu cacat juga yang tidak dibenahi, sampai sejumlah bekas cedera di badannya baru tampak jika menjadi perhatian dari begitu dekat. Lalu, dokter yang menjaganya ada dan berbicara,

"Selamat Nona, sesaat lagi anda sudah dapat pulang."

Sani kembali tertegun… Ke mana dia akan pulang? Dengan letoi Sani menggunakan makanan rumah sakit dan minum obat yang diberi kepadanya. Dan tidak tahu kenapa dia terasa benar-benar letih…. benar-benar sangat letih…

"Tempat tidur ini jadi bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Serta Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sekalian memegang kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya ada jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

Setahun selanjutnya. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi lagi melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang memberikan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, berkaitan penghasilan dan pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, tetapi saat ini telah menjadi kebun penghasilan dianya, dengan hasil benar-benar memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN MONTOK DIPERKOSA PART2

Serta lebih dibanding itu, semua rahasia banyak konsumen sekarang jadi milik dia, hingga ia semakin dahsyat dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia saat ini udah pensiun. Tak kenapa menyudahi karir penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak gapai bintang; toh mereka-mereka yang memiliki bintang di pundak dapat ia pegang setiap waktu, karena seluruh kartu ada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Benar-benar itu hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan sanksi hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, optimal 15 tahun, tapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis gugatan itu, terselamatkan kesaksian Sani dahulu yang menyebutkan kalau ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko sudah jalani saat hukuman serta bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama