CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART 2

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2, Hasrat-Bispak03 Muka Juragan yang lebar itu melekat ke muka saya, bibirnya yang lebar melekat ke bibir saya, memaksakan mulut saya terbuka. Duh, lidahnya turut main pun, masuk-masuk ke dalam mulut saya, ajak bergelut lidah saya. Lain sekali rasanya dengan cium pipi atau cium tangan, rasanya hangat, geli… Saya kurang sukai berbau mulut Juragan, jijik dengan lidahnya yang basah, tetapi saya berasa tidak ingin menantang, gak tahu kenapa… Lidahnya melumat lidah saya, bibirnya melumat bibir saya. Lama sekali kami kecupan, kecupan saya yang pertama, kepala saya tertekan kepalanya. Duh, yang saya kerjakan ini salah tidak ya? Iya, saya mulai sadar saya sedang jual tubuh saya… itu sebetulnya salah, namun kok… mengapa saya jadi gak perduli? Mengapa saya justru jadi bernafsu mengayalkan bagaimana Kedengarannya saya saat ini? Saya hampir telanjang, susu saya habis diremas-remas, bibir merah saya dilahap, dan tubuh saya dihimpit tubuh lelaki. Bunyi-bunyi jilatan, desahan, dan cairan di mulut saya. Serta saya malahan semakin terlarut. Lidah saya mulai menjilat balik lidah Juragan. Air liur Juragan saya telan.

"Uaahhh…" keluh saya waktu Juragan pada akhirnya menarik bibirnya.

Tersisa liur kami dari kecupan basah barusan masih nyantol seperti tali yang menyambung bibir saya dan bibir Juragan.

"Juragan… rasanya kok lain ya…" kata saya. "Jiah!"

Saya terkejut waktu Juragan mencubit-cubit pentil saya.

"Bagaimana Denok, kamu sukai di cium seperti barusan? Nikmat kan?"

"Ahn…" desah saya sebab kenikmatan pentil saya dimain-mainkan, karena itu perkataan saya tidak tertanggulangi,

"Iya Juragan… saya senang di cium seperti tadi…"

"Benar? Bagus, bagus," Haduh! Juragan nyentuh sisi depan kancut saya! Ujarnya, "Saya membuat kamu lebih nikmat di sini ya?"

Juragan menyingkap kancut saya serta menowel… menowel… itil saya!

"Coba jika begini…"

"Nhaaaa!! Iyhaaah? Aahh… tidak boleh!!"

Seperti kesetrum saya waktu itil saya ditowel dan dikocak jari-jari Juragan. Mengapa ini… kok tubuh saya bereaksi sesuai itu?

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2

"Ooh… heehhh… aduh Juragan… kena…pa ini?" saya meracau, kebingungan dengan tubuh saya sendiri.

Saya tidak pernah disentuh orang pada sisi situ. Sumpah, saya gak tahu ada apakah sebenarnya. Rasanya ada suatu hal yang pengen keluar pada tubuh saya… Saya takut. Juragan lagi memain-mainkan itil saya tanpa ada ampun. Rasanya panas dingin, kalang kabut, bergidik! Dan… aduh, nikmat! Ditambahkan lagi, saat ini Juragan memasuk-masukkan jarinya pun ke… belahan memek saya!

"Aduh, aduh, ahh… Juragan! Juragan udah… tidak boleh! Ah… saya… saya… aduh juragan ada yang pengen keluar Juragan… aduh…"

Betul-betul, saya berasa seperti akan pipis… Haduh bagaimana ini, masa' saya pipis di muka Juragan? Jari-jari Juragan selalu main di kemaluan saya, serta gak tahu mengapa, saya jadi ngangkat-ngangkat selangkangan saya!

"Uuuuaaahhh… iyaaA!!"

Bobol-lah pertahanan saya selanjutnya, dan kedengar bunyi "criiit" dari itil saya yang memuncratkan suatu hal.sebuah hal.  Aduhhh… malunya. Saya terasa seperti baru saja pipis di dipan Juragan. (Terakhir  saya mengetahui itu bukan pipis). Tapi… kok rasanya sedap serta begitu nikmat, hingga sampai ada yang keluar tubuh saya setelah itil serta memek saya dimain-mainkan Juragan? Hingga sampai saya angkat pinggul saya?

"Haahh… haduhh…" Saya terengah-engah, selesai ngecrit, tubuh saya seperti habis terkena strum atau kesambar petir. Duh, gila tenan. Hingga sampai gemetar. Juragan senyuman di muka muka saya, sekalian ngomong, "Nach, itu buat mula-mula, Denok…"

Serta tidak diduga saja, Juragan udah membuka celana, dan melekatkan… melekatkan… anunya di belahan memek saya!

"Aduh, Juragan…! Itu… Kok ditempel ke anu saya?!" kata saya. Memanglah saya belum mengetahui banyak perihal tubuh laki laki serta wanita.

"Ini namanya kontol, Denok," Juragan memaparkan, "Kontol ini pengen masuk ke memekmu…"

Saya melotot lihat anunya Juragan yang besar serta berurat itu. "Tapi… tetapi gak bakalan muat, Juragan!"

"Gak apa-apa… Kukasih kamu tiga puluh ribu kembali bila kamu ingin kumasuki."

Ini kali Juragan tak menunggu jawaban saya.

 TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Beliau langsung turunkan tubuhnya yang besar itu, menekan tubuh saya di bawahnya. Dan anunya… kontolnya… masuk ke memek saya! Ampuun! Sakit! Saya hingga sampai njerit!

"AaaaAAAA!! Aduuuu!!"

Juragan mendengus serta menggerung. "Huoooh! Kamu masih perawan ya Denok!? Sempit sekali!"

Perawan? Aduh biyung… saya digagahi Juragan! Tubuh Juragan yang berat menindih tubuh saya, dadanya menggencet susu saya, kontolnya yang besar itu mencoblos memek saya… menerobos kehormatan saya… Saya terasa sakit campur nikmat campur malu… Aduh, Bapak, Simbok, saya sudah tidak perawan kembali!

"Saya masuk lebih dalam kembali, ya, Denok?" Juragan menanyakan tanpa menanti jawaban, menerobos lebih dalam ke anu saya. Saya sekedar dapat bernada ah uh saja. Lantas perlahan-lahan Juragan menarik kontolnya hingga keluar semua… Beliau capai belakang kepala saya, suruh saya menyaksikan. Di kontolnya tampak bintik darah, darah perawan saya! Haduh biyung. Juragan tertawa, lalu beliau cium bibir saya kembali. Sembari mencium, anunya ia masukan kembali ke memek saya.

Saya njerit kembali, tetapi mulut saya ketutupan mulutnya. Seterusnya Juragan lagi nggenjot saya, masuk-keluar, masuk keluar, lebih lama lebih cepat. Tubuh saya digempar-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, diguncang pergerakan Juragan. Saya hingga sampai tidak dapat bicara, hanya dapat ndesah dan njerit tidak karuan. Saya usaha mohon Juragan tidak boleh kencang-kencang, namun beliau tak dengerin. Tapi…kok saya terasa nikmat, ya? Duh, saya kembali di… dientot sama Juragan, serta saya baru mengerti ngentot itu… enak… telah gitu… saya… dibayarkan? Mengapa tidak sejak dulu saja, ya?Tebersit ingatan sesuai itu dalam kepala saya. Tetapi saya lewatkan. Saya luluh gara-gara serangan-gempuran Juragan. Waktu beliau tiduran dan mohon saya tegak, saya nurut. Dan tubuh saya gerak sendiri, turun-naik sembari masih tersodok kontolnya.

"Aah! Aiih!! Hiih!"

Duh, saya telah tidak tahu kembali apa yang keluar bibir saya, atau kayak apakah nampaknya saya. Muka saya jelas tampak porno sekali. Dada saya gonjang-ganjing. Juragan tampak puas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Hah… uh… Mari selalu Denok… saya puas ndengar suaramu bila dientot… mbikin makin hasrat. Kamu sukai juga, kan?" Juragan usaha ngajak bercakap. Saya njawab dengan lenguhan serta omongan gak terang, ah-ah uh-uh. "Hauhh… Ga…n! Enakh… ahh…"

"Denokh… uh… kelak bila sudah sampai… kamu njerit yang keras ya?" pinta Juragan di celah napasnya yang mengincar.

"Hingga sampai?" Saya kebingungan apa tujuannya.

"Kelak pula kamu… uh… hh… rasa sendiri," kata Juragan.

"Yang seperti… uh… barusan. Saya mau… keluarin di kamu kalaupun kamu udah… sampai, ya?"

"Hah… ough… di… dalam?" sumpah, saya tidak tahu apa tujuannya Juragan, serta tidak sempat mikir juga.  Mana sempat mikir, kalaupun kepala saya dipenuhi dengan hati nikmat lantaran dientot Juragan. Namun gak lama lalu saya berasa ada yang mencapai puncak pada tubuh saya, seperti saat itil dan memek saya dimain-mainkan barusan. Apakah sudah waktunya?

Saya gak dapat kontrol tubuh saya. Saya kian suka nggoyang pinggul, rasakan kontol Juragan dalam anu saya.

"Eahh!! Uwahh!! Haduhh!! JURAGAAAN!! ANNGGGHHHH!!" Serta menjeritlah saya.

Juragan dengar saya njerit, dan langsung memegang tangan saya sembari angkat pinggulnya hingga burungnya masuk sedalam-dalamnya ke memek saya.

"Khn! Ghooh!"

Mata saya melotot, mulut saya nganga, kemungkinan lidah saya menjulur keluar, saya sudah tak perduli semesum apa cakepg saya saat lagi saya menjerit kesenangan itu. Saya rasakan ada yang keluar dalam kemaluan saya. Basah dan hangat. Dari anunya Juragan. Buat pertamanya kali ada orang yang menyebar benihnya di pada tubuh saya.

"Hiyahh…" erang saya.

Tubuh saya cenderung di depan, ke-2  tangan saya berpijak ke dada Juragan, kepala saya mendangak, menganga sembari memekik. Dan selanjutnya tumbanglah tubuh saya ke dada Juragan, ngos-ngosan, mendesah-desah. Susu saya yang terdesak jadi menyembul ke samping tubuh, pentilnya keluar keras. Sejumlah lama saya terkulai di atas tubuh Juragan yang empuk. Ia terus geser saya dan bangun, lalu menggunakan kembali busananya.

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2

Sembari memakai pakaian, ia bicara ke saya.

"Hehehe. Cukup dapat juga ndapat perawan siang-siang begini… Jika kamu pengin, Denok, mencari uang itu tidak sulit…"

Beliau jatuhkan enam helai lima puluh beberapa ribu ke dekat muka saya. Saya nggeletak gak karuan di dipan Juragan, mandi keringat, ngos-ngosan. 

"Itu untuk kamu," kata Juragan. "Cukup kan untuk membayar sewaan kamu 3 bulan?"

Saya tiduran cukup lama hingga kemudian kebolehan saya kembali. Terburu-buru saya gunakan kembali kemben serta kain saya. Haduh, gantengg saya tentu sudah nggak karuan. Bedak saya hingga luntur serta menempel di seprai dipan Juragan. Juragan lagi duduk memerhatikan saya yang kalang kabut gunakan pakaian. Beliau diam saja. Saya pamitan dan terburu-buru turun. Di bawah, di muka toko semakin ramai. Sebagian orang karyawan Juragan manggil saya, tetapi saya gak berani hadapi mereka, ditambah lagi cocok awut-awutan ini. Saya hingga 1/2 lari tinggalkan toko beras Juragan, langsung ke sewa. Ee, nyatanya ibu pemilik sewa kembali nongkrong di muka.

"Siang-siang kok sudah balik, Denok? Lah, kok acak-acakan getho? Habis ngapain kamu?"

Semuanya pertanyaannya saya lewatkan, saya jejalkan uang yang saya bisa ke tangannya, lalu saya lekas mabur ke kamar. Saya lekas membuka kemeja dan sanggul, masuk kamar mandi, serta mandi…ngguyur sekujur badan, basuh muka. Masih gak yakin apa yang baru saja saya kerjakan secara Juragan. Saya baru saja berikan keperawanan saya ke Juragan… diganti uang kontrak 3 bulan. Apa saya bersedih atau malu? Apa saya hendaknya bersedih atau malu? Tidak tahulah… Tetapi yang terjadi jadi tangan saya mulai meraba-raba selangkangan saya, permainkan itil saya seperti yang telah dilakukan Juragan tadi…

Saya sang Denok, penari jalanan. Ini peristiwa kehidupan saya. Setelah hari itu, ada yang berganti di kehidupan saya. Saya masih cari penghidupan dengan menari untuk beberapa orang di Pasar. Namun ada yang lain…

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

sekarang, sewaktu-waktu saya penting uang, saya tidak kembali enggan-segan tawarkan tubuh saya ke laki laki.  ini gak betul, dan semestinya saya stop, tetapi rayuan uang sangat kuat. Saya sang Denok, penari jalanan, seluruh orang di Pasar mengenal saya. Siapakah yang tidak mengenal sang Denok yang berkemben merah, berbedak dan bergincu tebal, bertahi lalat di pipi.

Dan saat ini saya juga di kenal sebagai Denok yang susunya montok, bokongnya sintal, goyangannya oke. Udah malam, serta saya barusan menari buat sebagian orang supir truk pengangkut sayur yang habis bedah muatan. Saya kalungkan selendang saya ke salah seorang, saya berikan senyuman manis dan saya bisikkan harga saya kalaupun ia pengin.

"Benar nih, begitu?" kata sang supir yang mempunyai tubuh kerempeng, memiliki rambut cepak, dan mulutnya berbau minuman.

"Hehehe," tukasnya sekalian menyentuh kemben saya.

"Pengin donk nyobain," ia remas tetek saya.

Dari semuanya orang yang ada pada sana, hanya ia serta seorang temannya yang ‘nanggap' saya. Saya membawa supir-supir itu ke jejeran kios kosong dalam pasar, yang tidak laku-laku dikontrak lantaran terletak begitu ke dalam.  Saya membuka diantaranya serta saya hidupkan lampunya, serta 2 orang supir itu juga saya layani dari sana. Saya digilir mereka berdua di situ. Mereka mohon saya layani mereka sekalian. Jadilah saya diapit mereka berdua… seorang ngentoti memek saya, dan yang satunya saya kasih pantat saya.

"Aduh, Neng, bokongnya sempit benar-benar, nih," kata orang yang nyoblos bokong saya. "Anyar kali pertama?"

"Ah, tak Bang," kata saya malu, sela napas mengincar.

Temannya main-main menanya, sempat sama berapakah orang saya bersetubuh. Berapakah ya? Saya pikirkan kemungkinan dua puluh atau lebih.  Saya gak ngitung. Saya gak peduli… yang saya pikirkan hanya kerja semacam ini lebih mudah mendapat duit. Saya  tak pernah berasa sendirian kembali.

"Uohhh… buang di dalam bisa nggak Neng?" bertanya supir yang di muka saya.

Saya ngangguk. 

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2

Ia muncrat dalam memek saya. Saya tahu itu sesungguhnya bahaya, namun rasanya lebih enak… anget serta lebih bahagia saja rasanya. Serta selanjutnya, saya memperoleh uang. Sebulan-dua bulan sehabis Juragan ngambil kegadisan saya, saya jadi kian eksper sebagai lonte. Sudahlah banyak orang di Pasar yang rasakan tubuh saya: kuli, pedagang, preman, petugas, tukang ojek, supir dan sebagainya. Dan saya lantas jadi tambah dekat sama mereka semua. 

Saya seperti nyimpan seluruhnya rahasia mereka. Hihihi… Saya ketahui siapakah yang kontolnya amat besar, siapakah yang kurang kuat syahwat, terkadang saya hingga sampai tahu kepentingan rumah tangga mereka.  beberapa orang yang setiap harinya terlihat galak atau rajin ke arah tempat beribadah, namun apabila sudah mau, mereka cari saya juga.  Saya pula berulang-kali tidur dengan Juragan. Juragan kerap suruh saya coba beberapa hal anyar. Misalkan ngemut dan nyedot. Atau gunakan tetek saya bikin njepit kontol. Pula kalau lubang bokong saya dapat dientot juga.  Duh, waktu pertamanya kali cobain itu, saya jejeritan. Sakit! Meminta ampun sakitnya. Namun lambat-laun kebiasa juga.  Saya  jadi kian tahu dengan Juragan. Wanita yang berada di poto bersama Juragan itu betul istrinya, tetapi udah mati. Wafat waktu melahirkan anak sulung, anaknya pun tidak selamat. Juragan sejauh ini kesepian, dan hidupnya cuman mengurus toko beras saja. Saya jadi kasihan sama Juragan, nyatanya beliau sendirian pula seperti saya. Saya pula jadi tahu jika dahulu, pada saat muda dan masih tinggal di kampungnya, Juragan pernah tertarik orang penari juga.  Cuman masa itu Juragan masih belum mempunyai apapun, apa lagi penari itu pun simpanan seseorang camat. Juragan hanya dapat menonton dan kagum pada dari jarak jauh tiap-tiap kali sang penari itu mentas.

Kata Juragan, saya serupa penari itu. Kemungkinan karenanya pula Juragan selalu mohon saya gunakan kemeja dan dandanan penari komplet setiap kali beliau nanggap saya…Yah, saya ikut serta suka jika dapat membuat Juragan suka.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Tambah hari saya semakin terlarut di kehidupan selaku penari yang berjualan tubuh. Sebab uang, harga diri saya lupakan, serta saya menjadi bahan pemuasan hasrat laki laki. Setiap kali ada orang menggencet saya, menyentuh saya, masuk tubuh saya… sebetulnya saya ingat jalan ini tidak betul, namun tubuh saya selalu memohon lebih.  Saya jadi tidak tahu kembali apa saya masih tetap melakukan cuma karena uang. Semakin lama saya semakin krusial. Layani dua-tiga orang sekalian.

Telah tidak terhitung orang yang buang benih dalam kandungan saya. Saya juga semakin berani. Pada akhirnya saya gak dapat kembali kalkulasi berapakah orang yang udah merasai tubuh saya, serta saya lantas hamil… Alamiah, kalaupun ingat telah demikian banyak orang-orang yang dapat menghamili saya. Tetapi saya terus melacur walau perut saya menjadi membesar. Dan saya pula selalu ada ke Juragan. Akhir kali saya tidur dengan Juragan, perut saya telah mulai mencolok, serta beliau terlihat cukup waswas dengan saya.

"Biarlah Denok… Kamu stop saja, ingat situasi kamu," kata Juragan sekalian perlahan-lahan memecut saya.

"Tidak apapun Juragan…" kata saya.

Saya tersenyum buat Juragan. Saya ingat dahulu saya tak senyuman buat beliau waktu kali pertama beliau setubuhi saya. Tetapi saat ini, pada semua konsumen setia saya, saya cuman dapat senyuman buat Juragan… Senyuman setulus hati. Mengapa? Entahlah… saya sendiri pula tidak tahu. Kemungkinan sebab sehabis Simbok mati, Juragan-lah yang sangat dekat dengan saya? Yang pasti saya benar-benar nikmati masa-masa bersama Juragan. Tergolong saat ini, waktu beliau tengah senggama dengan saya, sembari cakepgnya risau. Rasanya saya ingin membikin beliau tidak waswas. Bukan sakit, malu, atau jijik, saya berbahagia tiap-tiap kali tubuh Juragan berhimpun dengan tubuh saya.

Nyaris satu tahun sehabis saya dan Simbok tinggalkan rumah untuk menjadi penari jalanan di Jakarta, ada lagi satu insiden yang ngubah hidup saya. Saya udah 6 bulan hamil, tetapi masih tetap keliling menari… Saya sudah seharusnya stop.

CERITA DEWASA SANG PENARI JALANAN SEXY DIPERKOSA PART2

Namun saya mbandel. Saya semaput di jalan. Tentunya ada yang memandang dan menolong saya, masalahnya saya siuman di rumah sakit. Larut malam. Serta dari sisi tempat tidur rumah sakit, duduk sendirian sembari pegangi tangan saya, ada Juragan.

"Kamu udah sadar Denok? Syukuuur…" kata Juragan waktu memandang saya siuman.

Juragan menangis. Saya gak dapat apapun sebab masih lemas. Seterusnya Juragan kasih tahu saya, beliau serta anak buahnya yang membawa saya ke rumah sakit. Serta jika saya keguguran.

"Duh, untung kamu masih selamat, Denok… Namun anakmu…" Juragan omong itu semua sembari nangis.

"Denok, maaf… maafkan saya. Kalaupun bukan dikarenakan yang kali pertama itu, kamu tidak mesti sampai seperti ini… Saya salah, Denok, saya yang ndorong kamu sampai jadi begini… Salahku besar sekali sama kamu, Denok…"

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama