Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon, Hasrat-Bispak03 Berasal dari temanku yang ingin pangkas rambut di salon dekat universitas Jakarta awala bulan tempo hari barangkali tulisan ini lumayan awut-awutan masalahnya betul-betul saya anyar pertama kalinya saya menulis. Ketika itu saya baru mengerti rupanya wanita yang bekerja di salon tidak seluruhnya namun ada sejumlah yang dapat dibawa kencan dalam hari sabtu tempo hari kami setuju untuk cukur rambut serta kita janjian jam 1 siang dalam tempat.

Di kali pertama saya masuk, aku terus tuju ke arah tempat meja reception serta di situ saya menuturkan niat untuk cukur rambut. Disebutkan wanita elok yang duduk dibalik meja reception supaya saya menanti sesaat dikarenakan tengah repot semua.  Sembari tunggu, saya berusaha untuk melihat-lihat lebih kurang siapa yang tahu ada temanku, namun tak kelihatan ada temanku pada seluruhnya orang itu.  Barangkali ia belum hadir, pikirku.

Kuakui kalau beberapa wanita yang bekerja di salon ini cantik-cantik dan putih dengan bentuk badan yang seimbang serta aduhai. Bila bisa memperhitungkan usia mereka, mereka berusia kurang lebih 20-30 tahun. Saya jadi terlintas dengan pembicaraan temanku, Hanni, kalau mereka dapat dibawa kencan. Tetapi saya sendiri masih sangsi karena salon ini betul-betul seperti salon umumnya.

Sehabis beberapa waktu tunggu, saya ditegur oleh reception jika saya dapat pangkas rambut sembari menunjuk ke satu diantaranya area yang kosong. Aku juga ketujuan yang diputuskan. Beberapa menit lalu seseorang wanita muda yang elok menugur sekalian menggenggam rambutku.

"Mas, rambutnya pengin dimodel apa?" tuturnya sekalian melihatku melalui cermin dan terus menggenggam rambutku yang telah rada panjang.

"Mmm.. diberes'in saja Mbak!" kataku.

Lalu seperti juga dalam tempat potong rambut secara umum, aku juga dikasih penutup di seluruhnya badanku buat menghindar beberapa potongan rambut. Beberapa saat pertama demikian kaku serta dingin.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

Saya yang diam saja dan ia repot mulai motong rambutku. Amat tidak sedap rasanya dan saya berusaha untuk cairkan keadaan.

"Mbak.. sudah lama kerja di sini?" tanyaku.

"Kurang lebih telah 6 bulan, Mas.. ngomong-ngomong situ baru saja satu kali ya potong di sini?" lanjutnya sekalian terus menggunting rambut.

"Iya.. kemarenan saya melalui jalan ini, terus kok ada salon, ya sudah deh, saya potong di sini. Ini pula janjian sama kawan, namun mana ya kok belum tiba?" jawabku sedikit bohong.

"Ooo.." jawabannya singkat dan terkesan cuek.

"Hei.." kedengar nada temanku sembari menepuk bahu.

"Eh.. elo anyar dateng?" tanyaku.

"Iya nih.. barusan di bawah jembatan macet, mm.. gua potong dahulu yach.." jawabannya sembari berakhir.

Bercakap miliki bercakap, selanjutnya kami dekat, dan terakhir saya tahu Stella namanya, 22 tahun, ia kos di wilayah situ pun, ia orang Manado, ia enam bersaudara dan ia anak ke-3 . Kami lantas setuju untuk janjian berjumpa di luar dalam hari Senin. Untuk pembaca kenali sehari-hari Senin, salon ini tutup. Sesudah saya tuntas, sembari berikan panduan seadanya, saya bertanya apa dia pengin saya mengajak makan. Ia menerima dan dia menulis pada selembar sehelai kertas kecil nomor teleponnya.

Sembari menanti Hanni, saya bercakap dengan Stella, saya sempat dikenalkan oleh beberapa temannya yang memiliki nama Susi, Icha serta Yana. Ke-3 nya cantik-cantik namun Stella tak kalah elok sama mereka baik itu wajahnya pula badannya. Susi, dia mempunyai rambut lumayan panjang dan pada bagian-bagian rambutnya dicat kuning. Icha, dia lumayan pendek, tatapannya rada mistis, dadanya sebesar Stella akan tetapi karena bodi badannya yang rada pendek maka payudaranya membikin ngiler seluruh mata laki laki untuk menikmatinya.

Sedang Yana, dia kelihatan benar-benar menjaga badannya, dia demikian mengagumkan, lingkar pinggangnya yang paling baik dengan tinggi tubuhnya, bokongnya serta dadanya-pun amat seimbang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Selanjutnya kami berjumpa dalam hari Senin serta di lokasi yang telah disetujui. Sesudah makan siang, kami lihat bioskop, filmnya Jennifer Lopez, The Cell.

Wah, cakep sekali ini orang, batinku terkagum pada kecantikan Stella yang masa itu memakai kaos ketat mempunyai warna biru muda tambah lagi dengan rompi yang dikancingkan serta dikombinasi dengan celana jeans ketat dan sandal yang tebal. Kami serius mengikut jalan cerita film itu, sampai pada akhirnya seluruhnya pirsawan dicengangkan oleh satu fragmen. Stella nampak terkejut, nampak dari bergetarnya badan ia. Tidak tahu ada setan apa, secara reflek saya menggenggam tangan kanannya. Lama sekali saya menggenggam tangannya dengan terkadang meremasnya serta dia diam saja.

Singkat kata, saya mengantar ia pulang ke kostnya, di tengahnya jalan Stella meminta kepadaku tidak untuk langsung pulang tetapi putar-putar dahulu. Kukabulkan permohonannya sebab saya sendiri sedang bebas, dan kuputuskan buat naik tol serta putar-putar kota Jakarta. Sembari nikmati musik, kami sama sama diam diri, sampai pada akhirnya Stella menyampaikan,

"Mmm.. Will, saya pengin bicara suatu hal sama kamu, benar-benar seluruhnya begitu cepat, Will.. saya senang dengan kamu.." tuturnya perlahan tetapi nyata.

Seperti disikat petir dengar kalimatnya, serta secara reflek saya melihat ke kiri memandang ia, terlihat ia serius dengan yang baru saja dia sebutkan. Ia memandang tajam.

"Apa kamu telah meyakini dengan pembicaraanmu yang baru saja, Tel?" tanyaku sekalian kembali fokus ke jalan.

"Saya gak tahu mengapa jika saya berasa kamu tidak seperti lelaki yang sempat pernah saya tahu. Kamu baik, dan kelihatannya perhatian and care. Saya tak ingin kalau sesudah saya pulang ini, kita gak dapat berjumpa kembali, Will. Saya tidak mau kehilangan kamu," jawabannya panjang lebar.

"Mmm.. jika saya bisa jujur sih, saya pula suka dengan kamu, Tel.. namun kamu ingin khan bila kita gak pujaan hatian dahulu?" tegasku

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

"Ok, jika itu ingin kamu, mm.. bisa gak saya ‘sun' kamu, bukti jika saya gak bermain-main sama pembicaraanku yang baru saja?" tanyanya.

Wah rasanya seperti akan mati, jantungku ingin lepas, napas jadi sesak. Sinting ini anak, seperti betul-betul! Lagi, saya melihat ke kiri lihat mukanya yang bundar dengan bola mata yang mempunyai warna coklat, ia menatapku tajam dan serius sekali.

"Saat ini?" tanyaku sembari memandang matanya, serta ia menganguk perlahan.

"OK, kamu bisa ‘sun' saya," jawabku sembari balik ke jalanan.

Beberapa saat lalu ia bergerak dari tempat duduknya serta ambil status buat berikan suatu "sun" di pipi kiriku. Diberilah suatu kecupan di pipi kiriku sembari memegang. Lama sekali dia mencium dan ditempelkannya payudaranya pada lengan kiriku.

Ooh, empuk sekali, oke!Payudaranya yang cukup melawan itu tengah mendesak lengan kiriku. Sinting, sedap sekali, saya jadi terangsang nih. Secara automatis tangkai kemaluanku lantas mengeras.. Dengan perlahan sekali, Stella berbisik, "Will, saya suka dengan kamu," serta dia kembali mencium pipiku dan selalu mendesak payudaranya di lengan kiriku.

Fokusku bubar, kayaknya saya serius udah terangsang dengan perbuatan Stella, dan sejumlah kendaraan yang melaluiku menyaksikan ke arahku tembus kaca filmku yang cuma 50%.

"Kamu terangsang ya, Will?" tanyanya perlahan dan lumayan lirih. Saya tidak menjawab. Tangan kirinya mulai mengelus-elus tubuhku dan ke arah bawah. Saya telah serius terangsang. Lagi Stella berbisik,

"Will, saya ketahui kamu terangsang, bisa gak saya saksikan punyamu? punyai kamu besar yach!"

saya menggangguk. Dibukalah celana panjangku dengan tangan kirinya, seperti dia rada kesusahan ketika mau buka ikat pinggangku dikarenakan ia cuman gunakan satu tangan. Saya tolong ia buka ikat pinggang kemudian saya kembali menggenggam kemudi mobil.

Dielus-elus tangkai kemaluanku yang telah keras di luar. Tidak lama setalah itu ditelusupkan telapak kirinya ke dan digenggamlah kemaluanku.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

"Oooh h.." desahku lambat. Dikit demi sedikit parasnya bergerak. Pertama, dia cium bibirku dari samping kiri lalu turun ke bawah. Dia cium leherku, dan dia sempat stop pada bagian dadaku, kemungkinan dia nikmati wewangian wangi-wangian BULGARI-ku.

Dia tambah turun dan turun ke bawah. Sekian kali Stella mengerjakan pergerakan mengocak kemaluanku. Pertama kali dijilatinya pangkal tangkai kemaluanku lalu menjalar naik ke atas. Ujung lidahnya saat ini ada di bagian biji kejantananku. Satu diantaranya tangannya menyelusup pada belahan bokongku, sentuh anusku, dan merabanya.

Stella menambahkan perjalanan lidahnya, naik kian ke atas, perlahan. Tiap pergerakan hampir dalam beberapa waktu, teramat perlahan-lahan. Melintasi sisi tengah, naik kembali. Ke sisi leher batangku. Ke-2  tanganku tidak kusadari telah mencekam kemudi mobil.

Ujung lidahnya naik lebih ke atas kembali. Perlahan-lahan tiap-tiap jilatannya kurasakan seperti kepuasan yang tidak pernah selesai, nikmat, demikian perlahan-lahan. Setiap kutundukkan parasku lihat apa yang dilaksanakan tiap kali itu juga kusaksikan Stella tetap menjilat-jilati kemaluanku dengan penuh hasrat.

Sebentar Stella kusaksikan melepas tangannya dari kemaluanku, dia menyibakkan rambutnya ke samping tiga jarinya kembali menarik sisi bawah tangkai kemaluanku dengan sedikit memiringkan kepalanya. Stella setelah itu mulai turunkan parasnya dekati kepala kejantananku. Dia mulai merekahkan ke-2  bibirnya, dengan berwaspada dia masukkan kepala kemaluanku ke mulutnya tiada terjamah sedikitpun oleh giginya.

Lantas bergerak pelan-pelan kian jauh sampai di sisi tengah tangkai kemaluanku. Saat itu kurasakan kepala kejantananku sentuh sisi lidahnya. Badanku bergetar tidak lama dan kedengar nada unik dari mulut Stella. Ke-2  bibirnya tidak berapa lama kemudian mendekat. Kurasakan kehangatan yang menakjubkan enaknya menyiram sekujur badanku.

Perlahan lantas kepala Stella mulai naik. Berbarengan dengan itu juga kurasakan tangannya menarik turun sisi bawah tangkai badan kejantananku sampai sewaktu bibir serta lidahnya menggapai pada bagian kepala, kurasakan sisi kepala itu bertambah peka.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Demikian sensitifnya sampai dapat kurasakan kesenangan hisapan serta jilatan Stella demikian merasuk serta mengilik semuanya urat-urat syaraf yang berada pada sana. Kuraba punggungnya dengan tangan kiriku, kuelus secara lembut lalu ke arah bawah. Kudapatkan payudara samping kanan. Kubuka telapak tanganku ikuti wujud payudaranya yang bundar. Kuremas secara halus. Kubuka satu-satu kancing rompinya, serta kembali saya buka tepak tangan ikuti wujud payudaranya.

Sembari terus mengulum, tangan kanannya bergerak sentuh tanganku, dia ambil pakaian ketatnya dari variasi celana panjangnya. Digenggamnya tanganku dan disasarkannya ke dalam.  Dibalik busana ketatnya, saya meremas-remas payudaranya masih terbungkus BH. Kuremas satu-satu payudaranya sembari mendesah nikmati kuluman di kemaluanku.

Kuremas rada kuat serta Stella lantas stop mengulum demikian detik lama waktunya. Kuelus-elus kulit dadanya yang lumayan menyembul dari BH-nya dengan terkadang menyisipkan satu diantara jariku pada payudaranya yang kenyal.

"Agh h.." desahku nikmati kuluman Stella yang kian cepat.

Saya turunkan BH-nya yang tutupi payudara samping kanan, saya bisa raih putingnya yang telah mengeras. Kupilin secara lembut.

"Ooh.. esst.." desahnya lepaskan kuluman serta kedengar suara gara-gara membebaskan bibirnya dari kemaluanku.

Menjilat, mengisap, turun naik. Dia demikian menikmatinya. Demikian selanjutnya berkali-kali. Saya gak dapat kembali memandang ke bawah. Badanku kian lama makin meliuk ke belakang kepalaku telah terdongak ke atas. Kupejamkan mataku. Stella demikian mengagumkan melakukan. Tidak sekalinya kurasakan giginya sentuh kulit kejantananku. Hilang ingatan, belum sempat saya disedot sesuai ini, pikirku. Pikiranku telah melayang jauh tidak tahu ke mana.

Gak kusadari kembali sekitarku oleh gelombang kepuasan yang menimpa seluruhnya urat syaraf di badanku yang lebih tinggi. Saya stop sebentar meraba payudaranya. Kutengok ke bawah, tangan kanannya memegang dengan kuat tepat pada bagian leher tangkai kemaluanku, serta dia nampak tersenyum kepadaku.

"Kamu gemilang, Tel," bisikku sekalian menggeleng-gelengkan kepala terpesona oleh kehebatannya.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

Stella tersenyum manis serta terkesan manja.

"Eh, dapat keluar saya bila kamu seperti begini selalu," bisikku kembali rasakan pegangan tangannya yang tak juga menyurut pada kemaluanku. Stella tersenyum.

"Kalau kamu telah gak mau keluar, keluarin saja, tidak mesti ditahan-tahan," jawabannya dan selanjutnya menjulurkan lidahnya keluar dan tentang ujung tangkai kemaluanku. Ternyata dia mengetahui saya sedang berusaha buat membatasi ejakulasiku.

"Aaghh.." desahku cukup keras mencegah rasa nyeri.

Bukan kepalang nikmat yang kurasakan, badannya bergerak tidak karuan, bersamaan dengan pergerakan kepalanya yang turun-naik. Ke-2  tangannya tidak henti-henti meraba dadaku, kadangkala dia memilin ke-2  puting susuku dengan jarinya. Kadang-kadang dia melepas kuluman buat ambil napas sementara lalu meneruskannya kembali.

Kian lama pergerakannya semakin cepat. Saya telah usaha semaksimal buat mengendalikan ejakulasi. Kualihkan perhatianku dari payudaranya. Saya meraba mengarah bawah. Kubuka kancing celananya. Cukup lama kucoba buka dan selanjutnya lepas juga. 

Perlahan-lahan kuselipkan tangan kiriku dibalik celana dalamnya. Saya bisa rasakan rambut kemaluannya tipis. Barangkali dipiara, pikirku dalam hati. Kuteruskan lumayan ke bawah. Stella mengganti tempatnya. Pada mulanya dia yang cuman bersangga pada satu segi bokongnya saja, saat ini dia renggangkan ke-2  kakinya. Secara gampang saya bisa sentuh kemaluannya. Sejenak telunjukku main-main di sisi atas kemaluannya.

Saya naik-turunkan jemari telunjukku. Ugh, begitu nikmat nih rasanya, pikirku. Terkadang kumasukkan telunjukku ke lubang kemaluannya. Saya telusuri tiap-tiap milimeter ruang di kemaluan Stella. Saya temui suatu kelentit didalamnya.

Kumainkan klitoris itu dengan telunjukku. Ugh, pegal pun rasanya tangan kiriku. Sementara kukeluarkan jariku dari dalam. Lantas saya nikmati tiap-tiap kuluman Stella. Rasanya telah berapa tetes spermaku keluar. Saya betul-betul dibentuk mabok kepayang olehnya.

Kembali kumasukkan jariku, ini kali dua jemari, jemari telunjuk dan jemari tengahku. Ketika saya masukkan ke-2  jariku, Stella nampak melengkuh serta mendesah perlahan.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kian lama makin cepat saya mengeluar-masukkan ke-2  jariku di lubang kemaluannya dan Stella beberapa menyudahi kuluman di tangkai kemaluanku sekalian selalu menggenggam tangkai kemaluanku.

Tidak tahu telah berapakah orang yang lihat aktivitas kami terlebih banyak supir atau kenek truk yang kami lintasi, tetapi saya tidak perduli. Kesenangan yang kurasakan ketika itu betul-betul membiusku maka dari itu saya udah lupakan segala hal. Kembali Stella menjilat, menarik dan mengulum tangkai kemaluanku serta tidak tahu telah berapakah lama kami kerjakan ini.

Kutundukkan kepalaku untuk lihat yang lagi dilakukan Stella di kemaluanku. Kesempatan ini Stella melaksanakan dengan penuh kehalusan, dia julurkan lidahnya sampai berkaitan ujung kepala kemaluanku kembali.

Dia memutar-mutarkan lidahnya pas di ujung lubang kemaluanku. Benar-benar dashyat kesenangan yang kurasakan. Sekian kali badanku bergetar tetapi dia masih tetap pada sikapnya. Kadangkala dia masukan seluruh tangkai kemaluanku dalam mulutnya serta dia permainkan lidahnya dalam.

"Ooh.. Tel.. enakk.." desahku sembari membebaskan tangan kiriku dari lubang kemaluannya.

Kupegang kepalanya mengikut pergerakan turun-naik.

"Stella, saya telah tidak tahann.." kataku cukup lirih membatasi ejakulasi.

Akan tetapi pergerakan Stella tambah cepat dan berulangkali dia membuka matanya tapi tetap mengulum dan kedengar beberapa suara dari dalam mulutnya. "Aaagghh.." desahku keras dibarengi dengan keluarnya sperma dari dalam tangkai kemaluanku di mulutnya.

Kondisi mobil kami waktu itu sedikit tersentak oleh injakan kaki kananku. Saya nikmati tiap-tiap sperma yang keluar dalam kemaluanku sampai selanjutnya habis. Stella terus menjilat-jilati kemaluanku dengan lidahnya. Bisa kurasakan lidahnya sapu semuanya sisi kepala kemaluanku. Ugh, sangat nikmat rasanya. Sehabis bersihkan semuanya spermaku dengan lidahnya, Stella menuju ke atas.

Kusaksikan ia, terlihat ada sejumlah spermaku melekat di sisi kanan bibirnya dan pipi kirinya. Saya mulai bergerak membetulkan status dudukku, pelan-pelan. Sekalian masih tetap digenggamnya tangkai kemaluanku yang udah lemas, Stella bergerak ke atas melumat bibirku, masih berasa spermaku.

Cerita Dewasa Kenikmatan Dengan Staff Sexy Salon

Demikian detik kami bercumbu dan saya pejamkan mata. Pada akhirnya dia beres-beres tempatnya, dia duduk dan membereskan busananya. Aku juga beres-beres bajuku seadanya. Saya pakai celana panjangku tetapi tak kumasukkan bajuku. Sekian hari kemudian, saya main ke kos Stella dan di waktu itu juga kami mengikat tali kasih. Awal mula bulan Maret lalu Stella pulang dari Manado seusai dua minggu dia ada di sana dan dia tak balik lagi bekerja di salon itu.

Saat ini kami hidup bersama pada tempat di wilayah Grogol. Saat ini dia diterima jadi operator di salah satunya perusahaan pemasok jasa komunikasi mobile phone. Sementara itu saya masih jadi animator yang bekerja dalam sebuah perusahaan di wilayah Kedoya tetapi saya mesti tinggalkan kostku.

Sesudah kami hidup seatap, Stella mengaku padaku jika waktu 6 bulan dia bekerja di salon itu. Dia pernah layani konsumennya dan dia berkata kalau semuanya karyawan yang bekerja di salon itu  buruh sex.

Stella tidak mengenal bagaimana asal awalannya. Stella sendiri tidak mengerti apa salon sesuatu samaran atau sex yakni sebuah tambahan. Ia menyampaikan kalau untuk membawa keluar salah satunya karyawati di sana, seorang mesti bayar dari muka sejumlah Rp 500.000.

Rasanya Jakarta cuman punya kami berdua. Setiap malam selesai mandi pulang dari kerja atau selesai makan malam, kami melaksanakan hubungan seksual. Tidak tahu hingga sampai kapan semuanya ini dapat usai. Kami benar-benar nikmati tiap hari yang bisa kami lewati dan sudah kami lewati bersama-sama. 

Saya benar-benar tak perduli dengan asal-usulnya tugas Stella dikarenakan kian hari saya tambah terbius oleh keasyikan sex dan mataku seolah-seolah tertutup oleh rasa sayangku pada ia.

TAMAT^^

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama